0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

Dunia mode di Inggris sedang dalam penyelidikan oleh para anggota parlemen. Para parlemen  dari komite audit lingkungan menyelidiki dampak lingkungan yang di hasilkan oleh industri fast fashion di Inggris.

 

Penyelidikan ini dilakukan di tengah kekhawatiran yang berkembang terhadap industri  yang telah menyumbang 28,1 miliar poundsterling untuk PDB nasional pada 2015  menurut British Fashion Council.

 

Mereka menyelidiki apakah industri mode fast fashion memperlakukan pakaian sebagai bahan sekali pakai, karena ini merupakan konsep berbahaya yang memiliki dampak permanent pada masyarakat dan lingkungan.

 

Fashion seharusnya tidak mengorbankan bumi demikian ditekankan oleh Mary Creagh MP, ketua komite.  Namun cara mereka mendesain, membuat dan membuang pakaian memiliki dampak lingkungan yang sangat besar.

 

Memproduksi pakaian membutuhkan emisi perubahan iklim. Setiap kali kita mencuci, ribuan serat plastik bekas cucian jatuh di saluran pembuangan dan akhirnya bermuara ke lautan.

 

Dunia Mode di Inggris dan Dampak Lingkungan

Seperti kita ketahui industri fesyen telah menjadi industri yang paling mencemari kedua setelah industri minyak, dengan 87 persen dibakar atau di timbun setiap tahun, menurut data yang terungkap di Copenhagen Fashion Summit.

 

Ketika 53 juta ton pakaian diproduksi setiap tahun dengan teknik manufaktur yang menggunakan air, ekstraksi bahan bakar fosil, dan emisi bahan kimia beracun, hal tersebut memberikan dampak yang sangat besar.

 

Dampak  yang lebih besar adalah ketika kita mempertimbangkan bahwa kita telah menggandakan jumlah pakaian yang kita hasilkan dalam 15 tahun terakhir ini.

 

Banyak merek dan produsen telah membuat gerakan ke arah transparansi terhadap rantai pasokan, terutama setelah bencana Rana Plaza 2013, namun perlu ada tingkat kesinambungan standar yang harus dipatuhi semua pihak dalam dunia industri.

 

Kunci untuk pertanyaan tersebut adalah perlunya meminta kepada konsumen untuk mengetahi sistem dari “ujung ke ujung” atau “ekonomi yang melingkar” yang merupakann kata kunci yang berarti bahwa garmen bisa digunakan lebih lama dan kemudian dijadikan produk baru di akhir masa pakainya.

 

Dunia Mode di Inggris dan Upaya Menyelamatkan Bumi

Perintis fesyen keberlanjutan seperti Stella McCartney telah menjadi pendobrak dan lebih memilih fesyen yang peduli terhadap lingkungan. Hal ini  menjadi pengingat  tentang fakta mengerikan bahwa hanya satu persen fesyen di planet kita yang telah didaur ulang.

 

Jika parlemen dapat membantu mengubah pola pikir kita kearah yang lebih peduli dan menjadi lebih penuh perhatian, ini adalah langkah ke arah yang benar untuk melindungi planet kita dan masa depan kita.

 

Fast fashion dan efeknya terhadap lingkungan sedang dalam proses dan hasilnya akan diumumkan sebagai bagian dari upaya untuk membuat industri lebih berkelanjutan. Anggota parlemen akan melihat karbon, penggunaan sumber daya dan jejak air pakaian sepanjang siklus hidup dari garmen dan bagaimana pakaian dapat didaur ulang sehingga limbah dan polusi bisa berkurang.

 

Ketua komite Mary Creagh mengatakan cara kita mendesain, membuat dan membuang pakaian memiliki dampak lingkungan yang sangat besar sehingga perlu lebih di perhatikan.

 

Ia juga menambahkan bahwa memproduksi pakaian membutuhkan bahan kimia beracun dan menghasilkan emisi terhadap perubahan iklim. Hal tersebut perlu di hindari atau minimal di kurangi.

 

Setiap kali kita memakai dan pada akhirnya harus mencuci pakaian tersebut maka ribuan serat plastik yang telah tercuci akan masuk ke lautan dan kita tidak tahu kemana limbah beracun itu akan berakhir. Hal tersebut perlu di perhatikan terutama  para penggerak industri fesyen dan pemilik merek di dunia mode di Inggris saat ini.

 

dunia mode di inggris dunia mode di inggris dunia mode di inggris dunia mode di inggris

Bagikan ini:
error: Content is protected !!