Fuji Yochien (disebut juga Fuji Montessori Kindergarten) merupakan sekolah TK yang ramah anak dan lingkungan yang selesai dibangun pada tahun 2007. Sekolah ini berlokasi di Tokyo, ibu kota negeri sakura Jepang.
Fuji Yochien disebut-sebut sebagai sekolah TK terbesar di Jepang, tapi orang-orang lebih sering mengenalnya dengan sekolah paling cantik dan paling ramah anak karena berbeda dengan sekolah TK pada umumnya yang membosankan, standar dan berdinding beton abu-abu. Peserta didiknya adalah anak-anak dengan usia mulai 2-6 tahun.
Sekolah ini menerapkan Metode Montessori—metode ajar yang berpusat pada anak—pada proses edukasinya. Anak-anak yang bersekolah di sini diberikan kebebasan untuk mengelilingi kelas dan belajar dengan bereksplorasi. Untuk itu, bangunan sekolahnya sengaja didesain dengan tanpa menempatkan dinding antar ruangan.
Bentuk khusus bangunan sekolah ini berusaha mendukung cara kerja sekolah TK, menggunakan metode Montessori—untuk memberi keluwesan, kekuatan, dan kerangka yang aman dalam hal kebebasan dan kemandirian.
Bangunan ini didesain oleh seorang arsitektur asal Jepang, Takaharu Tezuka. Ketimbang memaksakan batasan fisik pada anak, Takaharu Tezuka merancang sekolah TK tersebut sebagai ruang kontinu yang memungkinkan anak-anak untuk bebas belajar dan bermain.
Ia menyebut konsepnya dengan “nostalgic future”, di mana Ia dapat melihat bagaimana anak-anak memilih permainan secara natural tanpa gadget dan layar, kemudian memfasilitasinya dengan rancangan masa depan.
Proyek tersebut telah meraih penghargaan Moriyama RAIC International Prize tahun 2017 lalu, menjadi pengakuan terhadap sebuah hasil kerja arsitektur yang dianggap “transformatif dalam konteks masyarakat”. Tidak ada peralatan bermain yang terpasang di sana, bangunan itu sendiri malah difungsikan sebagai tempat bermain raksasa.
Anak-anak diberi kebebasan untuk bergerak, bahkan dibiarkan merasakan jatuh dan kebasahan dalam lingkungan yang aman. Menurut Tezuka, anak-anak juga perlu merasakan luka. Itu dapat membuat mereka belajar bagaimana hidup di dunia ini. Maka dari itu, beberapa bahaya kecil diperlukan untuk melatih fisik dan mental mereka.
Bangunan TK Fuji Yochien memiliki atap berbentuk seperti kue donat, lingkaran oval dengan lubang di tengahnya. Atap tersebut menutupi ruang-ruang kelas yang ada di bawahnya, juga berfungsi untuk tempat bermain dan bereksplorasi anak-anak.
Selain itu, bisa juga difungsikan secara formal untuk pertemuan dan perkumpulan umum lainnya. Atap yang serbaguna ini merupakan ruang bermain utama dalam sekolah, memberi ruang bagi anak-anak untuk berlari, melompat dan bermain di jalan yang tak berujung. Bagian atap ini sangat kuat dan dapat menampung 500 anak.
Selain ramah anak, sekolah ini juga termasuk dalam daftar sekolah yang ramah lingkungan (eco-school), yaitu sekolah yang bangunannya sendiri digunakan sebagai media edukasi lingkungan. TK Fuji Yochien dibangun dalam lingkungan yang terbuka, atap bangunannya pun sengaja dibuat terbuka agar anak-anak dapat bebas bermain sambil belajar mengenal alam.
Cahaya langit dibiarkan menerangi bagian dek atap, memberi jalan pada cahaya alami masuk ke dalam ruang-ruang kelas di bawahnya. Penggunaan kaca dan udara terbuka membuat interiornya dihujani cahaya matahari yang menghubungkan anak-anak dengan alam bebas saat mereka belajar di dalam kelas.
Sekolah ini juga memiliki lima gargoyle yang menyalurkan air hujan ke dalam lubang air. Hal ini menyebabkan terciptanya air terjun dadakan saat musim hujan dan biasanya dijadikan tempat bermain untuk anak-anak.
Deknya juga dibangun di sekitar pohon-pohon Zelkova yang sudah ada sebelum sekolah itu berdiri. Ada tiga pohon Zelkova utama dan mereka dibiarkan terus tumbuh di area sekolah, Tidak ada pohon yang ditebang walaupun beberapa di antaranya terdapat di dalam ruang kelas.
Pohon tua berusia 50 tahun tersebut hanya dipagari dengan kaca dan kayu di sekelilingnya. Pepohonan itu menjadi tempat favorit anak-anak untuk memanjat, sehingga sekolah pun melengkapi pohon tersebut dengan menyediakan tali panjat untuk anak-anak bermain selama jam istirahat atau sepulang sekolah.
Di lantai dasarnya, pintu geser memungkinkan ruang kelas terbuka saat cuaca sedang baik. Arsitek bangunan ini lebih memilih membuat kotak-kotak seukuran anak alih-alih membangun dinding. Kotak-kotak tersebut dibuat dari kayu ringan dengan tepian melingkar yang bisa ditumpuk untuk membuat rak-rak dan area pertunjukkan.
Bangunan sekolah yang cantik ini berusaha mewujudkan imajinasi dari pemikiran kecil sekaligus menjadi tempat untuk belajar dan bermain. Ternyata, sekolah juga bisa menjadi tempat yang menyenangkan bila dibangun dengan desain yang tepat, apalagi sambil membaur dengan alam.
Membiasakan diri membaur dengan alam baiknya memang dilatih sejak kecil agar menjadi sebuah kebiasaan. Jika ada rancangan inovatif yang membuktikan bahwa bangunan sekolah mampu memanjakan penghuninya dan bahwa sekolah tidak selalu membosankan, maka salah satunya adalah sekolah TK Fuji Yochien.