Helsinki Fashion week yang diselenggarakan di Helsinki, Finlandia bukanlah pameran fashion biasa. Pameran ini memberikan terobosan baru karena komitmennya yang serius untuk masalah eco atau keberlanjutan.
Bulan July lalu, Helsinki Fashion Week telah menjadi pameran berkelanjutan pertama yang 100 persen pesertanya adalah merek yang fokus pada keberlanjutan. Pameran tersebut diikuti oleh 30 merek dari para desainer yang berasal tidak hanya dari Finlandia tapi juga dari luar Finlandia.
Pendirinya adalah Evelyn Mora, pengusaha muda yang masih berumur 26 tahun. Ia mengatakan bahwa tidak ada cara untuk benar-benar 100% berkelanjutan untuk saat ini. Tetapi HFW masih terbukti menjadi pameran mode yang paling berkelanjutan yang pernah ada sampai saat ini.
Alasan ia mengambil pendekatan tersebut untuk HFW tahun ini, Mora mengatakan, ‘Saya baru saja membuat pekan mode yang benar dengan nilai-nilai yang seharusnya dimiliki oleh industri fashion. Saya menolak untuk menyebutnya sebagai pekan mode yang “sustainable” karena ini bukan pilihan atau alternatif lagi, tetapi satu-satunya cara untuk bergerak maju dalam industri fashion dan tekstil.
Helsinki Fashion Week dan Eco Village
Semua peserta yang mengikuti telah mengambil prinsip-prinsip ekonomi yang peduli pada dampak sosial di masyarakat dan dipamerkan dalam zero waste, energi terbarukan di Eco- village atau desa eco.
Eco village adalah sebuah konsep yang didasarkan pada ekonomi melingkar dan mempedulikan nilai-nilai berkelanjutan yang bertujuan menciptakan dunia yang saling mendorong untuk berhubungan dan menciptakan secara bersama di antara berbagai industri.
Bisa terlihat dari Tesla yang merupakan tamu elit yang berada di barisan paling depan dan merupakan tamu istimewa hingga ke panel surya SolarVoima yang menggerakkan seluruh pertunjukan pada pameran tersebut .
Selain itu sebuah bar makanan vegan yang menyajikan makanan lezat dari ‘sisa makanan’ atau ‘dari sampah ke selera’ ( from waste to taste ), HFW terbukti berhasil menciptakan cara baru untuk melihat kehidupan yang berkelanjutan.
Terdapat 30 merek internasional ikut berkumpul dan ambil bagian dalam acara untuk merayakan desainer dengan pendekatan produksi limbah nol dengan cara yang etis. Selain itu juga menghasilkan serangkaian ide yang berkelanjutan untuk trend lemari pakaian kita di musim depan.
Helsinki Fashion Week dan Bahan Vegan
Pameran mode Helsinki baru saja mengeluarkan peraturan baru yaitu melarang desain yang berbasis kulit binatang pada 2019. Keputusan itu untuk mengambil sebuah sikap aktif terhadap kekejaman terhadap hewan dan dampak lingkungan yang merusak dengan menggunakan kulit hewan demikian pernyataan pendirinya, Evelyn Mora . Mereka akan mengutamakan bahan vegan seperti suede sintetis dan B-mesh yang terbuat dari botol daur ulang.
Merek sepatu berkelanjutan yang berbasis di Paris, Veja berkata bahwa konsumen bersedia melakukan hal yang sama. Koleksi vegan-nya, yang diperkenalkan pada bulan Desember 2016, menampilkan bahan-bahan seperti B-mesh yang terbuat dari botol daur ulang, suede sintetis, karet, dan jerami daur ulang mendapatkan tanggapan positif dari para pembeli setianya.
Ia berhasil mengumpulkan dan mengajak berbagai desainer dari seluruh dunia yang semuanya berbagi prinsip yang sama dalam menciptakan mode dengan cara yang lebih berkelanjutan dan etis.
Mora berharap bahwa para peserta untuk pekan mode tahun ini akan tetap setia pada nilai-nilai tersebut. Mora juga berharap bahwa semua bisa jujur dan transparan dengan tindakan dan keputusan mereka dalam hal mengonsumsi barang fashion.
Helsinki Fashion Week semoga juga bisa memberikan inspirasi kepada kita untuk berpikir dua kali sebelum berbelanja sehingga membeli barang tidak hanya karena demi fashion semata, tapi ada bumi dan nilai sosial yang menjadi pertimbangan.
