0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“Work done without love is a task, work done with meaning is life.”

 

Di dalam taxi, ia kembali tersenyum tipis dan menoleh sebentar. “Hmm, that was a nice question, it actually made me think about the word burnout and I guess… I don’t think I’ve ever really felt it.”

 

“Not because I work less or take more rest. My mom always said, in China, work is life. Maybe in some other countries, work feels like punishment. I think we just live by a different logic.”

 

Saya mendengarkan dan membiarkan kata-katanya menemukan ruangnya sendiri di kepala saya. “I am physically tired sometimes, of course, but I never feel empty. We don’t work just to survive the week, we follow why it matters.”

 

Saya diam sejenak dan memperhatikan lampu jalan yang menari di kaca taxi. Kepala mengangguk perlahan, bukan sekadar setuju tetapi sebagai cara untuk mencoba lebih mendengarkan dan mencerna kata-katanya.

 

Dalam hati, saya sadar bahwa ini bukan tentang siapa yang bekerja lebih keras atau siapa yang lebih lelah. Ini tentang cara seseorang menempatkan hati pada setiap langkah, tentang memahami apa yang membuat lelah itu terasa ringan.

 

Terasa ada ketenangan di sana, bukan hanya dari kata-kata tapi dari logika hidup yang mungkin berbeda namun tetap masuk akal.

 

Setiap cara berpikir punya tempatnya sendiri dan itu bisa berbeda dari satu negara ke negara lain.

 

“In some places, work is duty, in others, it is life itself.”

Part 35.

Bagikan ini:
error: Content is protected !!