Sunita Narain lahir pada tahun 1961 di New Delhi, India adalah seorang aktivis lingkungan dan politik India serta pendukung utama konsep Hijau untuk pembangunan berkelanjutan. Narain adalah direktur jenderal lembaga penelitian yang berpusat di India yaitu Centre for Science and Environment, direktur Society for Environment Communications, dan editor majalah dua mingguan, Down To Earth.
Narain mulai bekerja dengan Pusat Sains dan Lingkungan pada tahun 1982, disana ia bekerja membantu pendirinya yaitu Anil Agarwal. Anil Argawal adalah seorang pecinta lingkungan dari India, merupakan seorang insinyur mesin di IIT Kanpur dan bekerja sebagai koresponden sains untuk Hindustan Times. Argawal adalah pendiri Centre for Science and Environment, sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Delhi yang saat ini dipimpin oleh Narain sambil menyelesaikan studinya di Universitas Delhi.
Pada tahun 1985 ia bersama-sama mengedit laporan Lingkungan Negara Bagian India, dan kemudian melanjutkan untuk mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan pengelolaan hutan. Untuk proyek ini, ia melakukan perjalanan di seluruh negeri untuk memahami manajemen sumber daya alam manusia.
Pada tahun 1989 Narain dan Anil Agarwal menulis sebuah buku yang berjudul ‘Menuju Desa Hijau’ yang berisi tentang masalah demokrasi lokal dan pembangunan berkelanjutan. Selama bertahun-tahun bekerja di Centre, ia telah mempelajari hubungan antara lingkungan dan pembangunan dan bekerja untuk menciptakan kesadaran publik tentang perlunya pembangunan berkelanjutan.
Selama bertahun-tahun, Narain juga mengembangkan sistem dukungan manajemen dan keuangan yang diperlukan untuk Centre, yang memiliki lebih dari 100 anggota staf dan profil program yang dinamis. Pada awal 1990-an, dia terlibat dengan masalah lingkungan global dan dia terus mengerjakannya sebagai peneliti dan advokat. Minat penelitiannya sangat beragam dimulai dari demokrasi global, dengan fokus khusus pada perubahan iklim, hingga kebutuhan akan demokrasi lokal, di mana ia telah bekerja baik dalam pengelolaan sumber daya terkait hutan dan masalah terkait air.
Kepedulian Sunita Narain Terhadap Gerakan Hijau di India
Narain kini tetap menjadi peserta aktif, baik secara nasional maupun internasional, dalam masyarakat sipil. Dia saat ini bertanggung jawab atas manajemen Centre dan memainkan peran aktif dalam sejumlah proyek penelitian dan kampanye publik. Dia juga melayani di dewan berbagai organisasi dan komite pemerintah dan telah berbicara di banyak forum di seluruh dunia tentang masalah keprihatinan dan keahliannya.
Pada tahun 2008 Narain menyampaikan Orasi KR Narayanan tentang “Mengapa Environmentalisme Membutuhkan Kesetaraan: Belajar dari environmentalisme kaum miskin untuk membangun masa depan kita bersama”.
Sederet Penghargaan untuk Sunita Narain
Segala jerih payah dan perjuangannya membela lingkungan akhirnya membuahkan hasil yaitu pada tahun 2005 ia dianugerahi Penghargaan Padma Shri yaitu penghargaan sipil tertinggi keempat di Republik India, oleh pemerintah India. Dia juga telah menerima Hadiah Air Dunia untuk pekerjaan memanen air hujan dan membangun paradigma untuk pengelolaan air berbasis masyarakat. Pada tahun yang sama yaitu tahun 2005, ia juga memimpin Gugus Tugas Harimau atas arahan Perdana Menteri, untuk mengembangkan rencana aksi konservasi di negara itu setelah hilangnya harimau di Sariska. Dia menganjurkan untuk membangun agenda koeksistensi dengan masyarakat lokal sehingga manfaat konservasi akan dibagikan. Selain itu pada tahun 2016 Sunita Narain dinobatkan ke daftar Time Magazine sebagai salah satu dari 100 Orang Paling Berpengaruh.



