0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“I Believes in recharging our batteries. There’s a story of two lumberjacks. Everyday they start and stop work at the same time, and everyday one of them disappears for an hour and cuts more wood than the other guy.

This goes on for months, and finally the lumberjack that works all day decides to ask the one that disappears and where he goes for that one hour. Turns out he goes home to sharpen his axe. I Believes in recharging our batteries. If we stop and recharge, we’ll be happier , healthier, more productive humans.”

Simon Sinek – Author of five books, including Start With Why

 

Tepat tengah malam roda pesawat Garuda meninggalkan landasan pacu menerjang kegelapan malam dengan kecepatan tinggi.  Tak terasa perjalanan tujuh jam akhirnya terlewati dan tiba di Kansai Airport Osaka. Setelah pengambilan bagasi, saya langsung naik bus menuju Kobe, kota kecil yang asri dikarenakan diapit oleh hijaunya gunung dan laut yang sebiru batu emerald.

 

Sebenarnya ada penjemputan dari KJRI Osaka untuk para peserta pameran yang tiba H-1. Namun kami semua tiba dengan empat  pesawat yang berbeda sehingga harus saling menunggu sebelum bisa berangkat bersama menuju Kobe.

 

Tak ingin menunggu  sehingga saya lebih memilih langsung melompat ke bus. Sesampai di Kobe lalu menuju apartment yang selalu menjadi langganan setiap datang ke sini.

 

Saking seringnya, saya dibolehkan untuk early check in dan langsung mandi dan istirahat sejenak sembari menikmati breakfast yang telah disiapkan oleh owner yang sangat baik hati.

 

Setelah itu menuju ke supermarket  yang hanya berjarak 3 menit jalan kaki. Sebagai penggemar jamur, hati saya langsung bermekaran layaknya bunga di musim panas karena disambut dengan pemandangan aneka ragam jamur mulai dari  jamur hokto maitake, hokto brown hingga buna shimeji berwarna cokelat dan putih.

 

Tak jauh dari rak tersebut, terdapat aneka tahu yang dibuat tanpa bahan pengawet, mulai dari momen tofu,Tose tofu hingga  Kinu Tofu.  Terdapat juga pilihan aneka sashimi dan sushi membuat saya semakin kebingungan memilih menu yang mana terlebih dahulu dinikmati untuk lunch, piknik nanti sore dan dinner.

 

Akhirnya saya memilih sashimi untuk lunch, sushi untuk piknik dan aneka tahu dan jamur dilengkapi nasi khas Jepang untuk dinner di apartment.  Tak lupa, semuanya dilengkapi aneka dessert, Kit Kat matcha dan roasted green tea, teh favorite yang selalu saya nikmati setiap ke Jepang.

 

Setelah menyewa sepeda di dekat station, saya kembali ke apartment untuk mengambil tas berisi horn jewerly.  Sebagian lagi ada didalam koper besar yang akan saya bawa besok pagi menggunakan public transport.

Perjalanan menuju venue membutuhkan 1 jam karena saya menikmati setiap kayuhan, apalagi harus berhati-hati saat melewati jembatan dan  jalanan yang berliku serta naik turun.

 

Saya hanya datang untuk menaruh tas didalam rak display lalu pamitan ke Masako, salah satu staff dari KJRI Osaka.

 

“Mbak Sarah tidak mau ikut dinner bersama nanti di KJRI ?”

“Terima kasih, tidak usah, saya mau jalan-jalan naik sepeda sambil piknik.”

“Piknik sambil naik sepeda ?”Masako takjub.

“Iya, jalan-jalan, cuma ada dua negara di Asia yang saya berani naik sepeda yaitu di Jepang dan di Brunei. Selain disitu, saya takut disenggol pengendara yang tak sabaran  karena kalau  saya naik sepeda seperti lagi sapta pesona, tengok kiri, tengok kanan, slow motion.” Saya menjawab sambil tertawa kecil.

 

Keluar dari venue dan mengayuh sepeda menuju ke Kobe Port tower yang terletak di tepi pantai. Sepanjang jalan tak henti menghirup udara segar dan sesekali berhenti mengagumi aneka warna bunga yang bermekaran.

 

Sesampai di pantai, saya menikmati piknik ditemani semilir angin dan deburan ombak.  Disaat meneguk tea, tiba-tiba teringat sekilas kisah sahabat sewaktu kuliah di Swiss, Michael yang mengajarkan untuk menikmati inner joy.

 

Tak bosan rasanya menikmati mentari yang berangsur tenggelam menyisakan senja dengan cahaya keemasannya hingga saya enggan beranjak.  Pantulan cahayanya yang berkilau mengitari salah satu sudut langit terlihat bagaikan mahkota. Langit semakin gelap dan saya akhirnya  melambaikan tangan kepada mentari yang semakin tenggelam sebagai ucapan selamat tinggal.

 

Sampai jumpa besok bisik saya menutup pembicaraan kepada ratusan kerlipan bintang karena matahari yang sedari tadi menemani sudah mengucapkan selamat tinggal duluan.

Oh what a peaceful moment. I am fully charged now, let’s go home.

 

It’s immeasurably important to make sure that we take time for ourselves if we want to perform at our best at work and in life. Working more does not always mean working better. Make time to sharpen your axe”

Simon Sinek – Author of five books, including Start With Why

 

April 9th, 2022

Bagikan ini:
error: Content is protected !!