Blindekuh pertama dibangun pada tahun 1999 di Zurich, Swiss. Awalnya restaurant ini adalah proyek suatu lembaga sosial, yayasan Blind-Liecht, untuk dapat mempekerjakan karyawan yang tuna netra dengan menyediakan ruang makan tanpa penerang sama sekali. Nama tempat makan ini sendiri berasal dari “Blinde Kuh” (sapi buta), bahasa Jerman untuk permainan Blind Man’s Bluff.
Setelah kesuksesannya di Zurich, pada tahun 2005, Blindekuh membawa keunikan kulinernya ke Basel. Restaurant ini memiliki konsep lain dari yang lain dimana pengunjung bisa mendapat pengalaman pancaindra yang tidak biasa dan memberikan sensasi baru dalam menikmati suatu hidangan. Pengalaman ini akan lebih terasa jika Anda berkunjung pada malam hari.
Seperti kita ketahui, umumnya manusia memiliki lima pancaindra. Namun, jika Anda berkunjung ke restaurant ini, maka Anda hanya akan memiliki empat pancaindra saja. Tujuannya adalah agar pengunjung dapat menggunakan indra alternatif: penciuman, pendengaran, perasa, dan peraba untuk menikmati pengalaman kuliner mereka.
Blindekuh adalah restaurant yang menyajikan kuliner dalam kegelapan, para tamu yang berkunjung ditemani oleh staf tuna netra atau memiliki gangguan penglihatan, yang secara expert akan menuntun ke meja Anda dan memastikan keberadaan Anda sepanjang malam.
Tidak ada penerangan yang diizinkan di dalam ruang makan Blindekuh. Anda tetap bisa menyantap makanan yang disajikan dengan seluruh pancaindra Anda, kecuali indra penglihatan. Tidak perlu khawatir dengan makanan yang disajikan, tim kreatif dapur akan menyulap makanan lezat di piring Anda, yang tidak perlu dilihat untuk dipercaya-terdiri dari bahan-bahan segar, bercita rasa, dan selalu penuh kejutan.
Blindekuh Basel sendiri dilengkapi dengan Sicht-Bar yang penuh penerangan, tempat ideal untuk pre-dinner drink, atau post-dinner review.