Trend sudah semakin mengarah ke yang ramah lingkungan sehingga menyebabkan merk mewah yang jual kalung Hermes semakin diminati oleh para pembeli. Peralihan dari batu mewah seperti berlian ke bahan yang natural seperti tanduk semakin mengalami kenaikan. Berlian telah lama dianggap sebagai simbol kemewahan terutama lambang ungkapan cinta. Daya tarik batu permata selalu dikaitkan dengan kilauan dan ukurannya. Tetapi nampaknya saat ini sudah mulai berubah, semakin banyak konsumen yang mempertimbangkan asal-usul batuan ini. Mereka memilih dan hanya membeli produk yang sumbernya dapat diketahui secara etis seperti jual kalung Hermes.
Beberapa tahun terakhir telah terlihat banyak merk perhiasan melangkah untuk menghasilkan permata yang bebas konflik dan ramah lingkungan seperti jual kalung Hermes. Perkembangan ini juga dapat dikaitkan dengan meningkatnya kesadaran tentang bagaimana penambangan batu permata yang sering membawa sejumlah masalah sosial dan lingkungan terutama pada polusi air. Dari eksploitasi pekerja terhadap polusi air yang sangat kontras dengan betapa indahnya perhiasan tersebut jika dilihat dengan kasat mata.
Film yang menyelidiki masalah lingkungan dan kerusakannya ini, bahkan telah diproduksi. Yang paling menonjol pada film thriller perang politik Jerman-Amerika yang diproduksi pada tahun 2006, judul film tersebut adalah Blood Diamond. Film ini menggambarkan metode kasar dan kekejaman di mana berlian ditambang di Sierra Leone. Adegan grafis dari pelecehan dan penindasan terhadap penambang berlian, mengirimkan gelombang kejutan di antara para penonton. Ini juga pemicu terjadinya debat tentang konsekuensi penambangan batu permata yang terjadi saat ini tidak seperti jual kalung Hermes.
Jual kalung Hermes yang mewah tanpa ada dampak sosial di banding berlian
Konsekuensi sosial
Seperti yang tercermin dalam film Blood Diamond, satu aspek penekanan adalah eksploitasi pekerja tambang batu permata. Di negara-negara Afrika seperti Liberia, Sierra Leone dan Pantai Gading, orang-orang miskin dan bahkan anak-anak dipaksa bekerja keras di pertambangan. Pekerjaan tersebut sangat melelahkan karena berjam-jam dan dibayar sangat rendah oleh panglima perang yang kuat dan kelompok bersenjata yang telah menguasai kota mereka.
Terlepas dari pelecehan, para pekerja juga menghadapi risiko seperti adanya keruntuhan dan tanah longsor. Selain itu juga disertai dengan penyakit seperti pneumokoniosis yaitu penyakit paru yang terkait dengan penghirupan debu mineral.
“Penambang pada umumnya adalah penduduk lokal di daerah tersebut dan sering bekerja dalam kondisi berbahaya. Negara bahkan memberi sedikit perlindungan”, kata Amnesty International dalam laporannya di tahun 2015. Mereka menemukan banyak anak di bawah umur dalam kondisi berbahaya pada saat bekerja di tempat berlian. Namun skala masalah pekerja anak belum pernah terlalu diperhatikan dalam hal ini.
Keuntungan dari batu permata kemudian masuk ke kantong pemberontak anti-pemerintah. Keuntungannya digunakan untuk kegiatan ilegal seperti membeli senjata dan mendanai peperangan. Tentu ini menciptakan kekerasan dan kerusuhan sipil yang meluas di masyarakat. Berlian yang diperoleh dalam situasi seperti itu disebut sebagai “berlian darah” atau “berlian konflik”. Mereka dijual ke pedagang berlian dan bisnis rumahan yang pada gilirannya mengekspor hasil tersebut ke seluruh dunia.
Jual kalung Hermes yang mendukung terciptanya lingkungan yang suistanable
Efek pada lingkungan sekitar
Bersamaan dengan isu sosial, penambangan batu permata juga menyebabkan degradasi lingkungan. Saat mencari batu, penambang harus menggali jauh ke dalam tanah, menggusur tanah lapisan atasnya. Seiring dengan terkikisnya tanah dalam jangka waktu lama, yang menjadikan permukaan tanah tidak bagus di pandang mata. Selain itu kawah raksasa tetap ada dan tanahnya tidak layak huni. Lubang-lubang besar juga menciptakan peluang bagi air tertampung banyak dan stagnan menyebabkan penyakit, seperti malaria,dbd dan lain-lain, yang ditularkan melalui air yang tertampung itu. Dengan lahan yang tertinggal dan tandus, keanekaragaman hayatinya akan hancur. Sisa limbah dari proses penambangan juga mencemari sumber air pada lingkungan sekitarnya.
Salah satu contohnya adalah tambang berlian Jericho di Nunavut, Kanada. Tambang tersebut telah ditinggalkan oleh perusahaan eksplorasi berlian Shear Diamonds sejak tahun 2012, dan sampahnya telah menggunung di lokasi. Penduduk yang berada pada komunitas Chesterfield Inlet khawatir, bahwa pada akhirnya sampah tersebut akan mencemari danau mereka dan membahayakan margasatwa di sekitarnya. “Tanah di sekitarnya mulai dihancurkan dari karat maupun jamur dan yang berada di lokasi di mana nelayan kami mulai memasang jaring pada musim gugur dan selama musim dingin”, kata Barnie Aggark, walikota dari Chesterfield Inlet. Jadi perlu diperhatikan asal-usul dalam membeli kalung berlian apakah memberi dampak sosial dan lingkungan atau tidak. Jika masih ragu, sebaiknya membeli perhiasan yang ramah lingkungan tetapi tetap mewah seperti jual kalung Hermes. Perhiasan ini bisa juga beli di online karena perhiasan yang ada pada website jual kalung Hermes bisa dijadikan kado yang mewah tanpa merusak lingkungan.