0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“There’s peace in realizing your quiet struggle hasn’t gone unnoticed.”

 

Sebelum kami melangkah pergi, Michael memberikan senyuman yang menenangkan, lalu berkata dengan tulus atas kekagumannya sebagai seorang ibu yang sangat wonderful, “Du bist echt eine großartige Mutter.” Saya pun menambahkan, “Ja, wirklich, du machst das fantastisch!”

 

Ibu muda itu menatap Michael, sejenak terkejut oleh kedalaman kata-katanya dan akhirnya melepas senyum lebar. Ada sesuatu dalam caranya berbicara, tulus, tanpa basa-basi yang seolah menyentuh tempat paling sunyi dari rasa lelah seorang ibu.

 

Saat itu juga saya sadar, kadang yang mengangkat beban bukanlah nasihat panjang, tapi sebuah kalimat sederhana yang datang dari hati. Tak perlu banyak, cukup satu pengakuan kecil atas apa yang telah diperjuangkan dengan diam-diam.

 

Ucapan Michael terasa seperti angin sejuk yang pelan-pelan menyusup di antara hangatnya pagi, tidak terburu-buru, tapi sampai. Ada kelegaan yang datang bersamanya, halus dan tak mudah dijelaskan. Ringan, tapi tidak sekadar rangkaian kata yang kosong.

 

Senyum yang perlahan muncul di wajah si ibu bukan sekadar tanggapan sopan, tapi semacam bisikan terima kasih yang tak sempat terucap. Ia terdiam, seolah sedang membiarkan kata-kata itu meresap dan menyentuh rasa letih yang selama ini tak terlihat.

 

Dan dalam diam itu, saya mengerti, bahwa kadang yang paling dibutuhkan seseorang hanyalah dilihat dan diakui. Bukan karena hasil sempurna, tapi karena perjuangannya sebagai seorang ibu yang tak pernah berhenti.

Di bawah cahaya pagi yang memantul lembut di halte, kami menyaksikan bagaimana satu senyuman dan sepenggal kalimat mampu menciptakan ruang, tempat seseorang merasa dilihat, dihargai, dan untuk sesaat, tidak sendirian.

“To be truly seen, even briefly, is to be gently cradled by the world.”

Part 18.

Bagikan ini:
error: Content is protected !!