Paul Watson memiliki nama lengkap Paul Franklin Watson. Ia adalah seorang aktivis lingkungan kelahiran 2 Desember 1950 dengan status dua kewarganegaraan, Kanada dan US.
Pria asal kanada ini aktif menjadi konservator satwa laut dan lingkungan yang membela hak-hak hewan dan menindak isu-isu lingkungan. Ia juga merupakan pendiri sekaligus presiden komunitas Sea Shepherd Conservation Society, sebuah kelompok anti perburuan liar dan melakukan aksi langsung terhadap konservasi kehidupan laut.
Sebelum mendirikan Sea Shepherd Conservation Society, Paul lebih dahulu menjadi salah satu pendiri Greenpeace, komunitas yang bergerak di bidang konservasi lingkungan pula. Ia bahkan diposisikan sebagai anggota dewan dalam kelompok Greenpeace pada tahun 1972 dan menjadi nahkoda komunitas itu. Sayangnya, status Paul sebagai salah satu pendiri Greenpeace disangkal oleh komunitas itu sendiri.
Paul dipecat dari Greenpeace pada tahun 1977 karena memiliki pendapat yang bertentangan dengan interpretasi kelompok tersebut. Pada tahun yang sama, Ia akhirnya memutuskan untuk meninggalkan komunitas itu dan mulai mendirikan Sea Shepherd Conservation Society. Kelompok ini kemudian menjadi subjek dalam program reality show bernama Whale Wars.
Selain aktif menjadi aktivis lingkungan, Paul Watson juga menjadi promotor veganisme, sukarelawan pengendali populasi, dan meyakini bahwa nilai-nilai kehidupan ada pada bumi—tidak peduli seberapa besar kesadarannya. Ia lebih berpihak pada pemikiran biocentric dibanding anthropocentric.
Paul telah menjadi sumber beberapa perdebatan strategi aksi langsung yang digunakan oleh Sea Shepherd untuk mencegah penangkapan ikan paus dan akitivitas konservasi yang tidak bersahabat, serta mendapat tindakan hukum melawan dirinya dalam beberapa kasus. Tindakan hukum tersebut dilakukan oleh beberapa negara termasuk US, Kanada, Norwegia, Costa Rica, dan Jepang.
Salah satu aksi kontroversial Paul dan Sea Sheperd adalah sehubungan dengan kepemilikan dua kapal yang berpatroli dalam perairan internasional dan berhadapan langsung dengan kapal yang menunjukkan bukti tindak pidana.
Beberapa pemerintah negara menolak aksi ini dan menganggapnya sebagai “eco terrorist” dan “pembajak”, tapi beberapa lainnya telah memilih untuk bekerja sama dengannya melakukan patroli dan melakukan penangkapan, bertindak semacam agen “polisi hijau”.
Aksi pertama yang dilakukan Paul dalam hal konservasi lingkungan adalah pada bulan Oktober 1969. Ia bergabung dengan Sierra Club memprotes uji nuklir di Amchitka Island.
Hasil dari demonstrasi tersebut kemudian melahirkan komunitas Don’t Make a Wave Committee, yang kini dikenal sebagai Greenpeace. Sejak saat itu, Paul melakukan aksi-aksi konservasi lingkungan bersama dengan Greenpeace.
Setelah keluar dari Greenpeace, Paul bersama Sea Sheperd yang Ia dirikan membeli kapal pertama mereka pada bulan Desember 1978 dengan bantuan dari Fund for Animals dan Royal Society untuk pencegahan kekerasan terhadap binatang. Tidak lama setelah itu, Sea Shepherd menetapkan dirinya menjadi salah satu kelompok aktivis lingkungan yang kontroversial.
Aktivitas konservasi lingkungan lain yang dilakukan Paul adalah menjadi koresponden lapangan untuk Defenders of Wildlife, sebuah organisasi konservasi nirlaba yang berbasis di US, dari tahun 1976 sampai 1980 dan perwakilan dari Fund for Animals tahun 1978-1981. Paul Watson juga menjadi salah satu pendiri Friends of the Wolf dan Earthforce Environmental Society.
Selama tahun 1980-an, pria beralis tebal dengan tatapan mata yang tajam ini mendeklarasikan dukungannya terhadap Earth First! (kelompok advokat lingkungan radikal) dan bersahabat dengan Dave Foreman (pendiri Earth First!) dan Edward Abbey (penulis isu-isu lingkungan).
Tidak hanya memberikan tindakan langsung, Paul Watson juga menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan melalui tulisannya yang dituangkan dalam buku berjudul Earthforce!, berisi petunjuk strategi bagi aktivis lingkungan yang diterbitkan pada tahun 1993.
Dalam buku tersebut Paul menuliskan dukungannya secara spesifik terhadap taktik “monkeywrenching”—semacam taktik sabotase—yang sebelumnya dideskripsikan oleh Dave Foreman dan Edward Abbey.
Serangkaian aktivitas konservasi lingkungan yang dilakukan Paul bersama Sea Shepherd membuat dirinya masuk dalam daftar “50 orang yang dapat menyelamatkan planet” versi The Guardian tahun 2008.
Meskipun banyak orang yang menilai aksi Paul terlalu radikal dan proaktif, namun tidak dapat disangkal pula bahwa Ia telah membuat dampak besar dalam konservasi lingkungan, terutama dalam sektor laut. Orang lain boleh menilai sesuka hatinya mengenai diri seseorang, namun yang terpenting adalah dampak aksi yang dilakukan orang tersebut.
Sebuah pepatah mengatakan, “Anjing menggonggong, kafilah berlalu.” Teruslah berkarya selama hasil yang diberikan berbentuk positif bagi diri sendiri dan sekitar kita. Keberanian dan ketegasan juga diperlukan untuk melakukan perubahan, bahkan terkadang langkah ekstrim seperti yang dilakukan oleh Paul Watson.
Trackbacks/Pingbacks