Setu Babakan merupakan sebuah danau buatan yang terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Indonesia. Setu atau danau ini memiliki kedalaman 1 hingga 5 meter dengan luas 30 hektar. Air yang berada di dalam danau ini berasal dari Sungai Ciliwung.
Fungsi utama dari Setu Babakan sebagai penampung air resapan, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, kawasan setu ini dijadikan sebagai pusat pelestarian warisan kebudayaan Betawi yang sering disebut dengan perkampungan Budaya Betawi.
Perkampungan Budaya Betawi ini pertama kali diresmikan pada tanggal 18 Agustus tahun 2000 oleh Bapak Sutiyoso yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
Adapun untuk masuk ke dalam kawasan perkampungan Budaya Betawi tidak dikenakan biaya sama sekal cukup membayar biaya parkir untuk kendaraan mobil atau motor. Kawasan wisata ini dibuka mulai pukul 06.00 pagi hingga pukul 18.00 sore.
Di kawasan wisata ini Anda dapat menjumpai berbagai macam tumbuhan dan pepohonan buah, seperti rambutan, pandan, mangga, palem, jamblang, melinjo, kecapi, jambu, krendang, nam-nam, guni, cimpedak, nangka dan jengkol.
Mengingat padatnya Kota Jakarta yang dipenuhi dengan kendaraan dan gedung gedung tinggi. Kawasan ini hadir sebagai penyegar bagi Anda yang ingin bersantai dan menikmati alam.
Ada satu wahana yang unik di kawasan wisata ini yaitu perahu Angsa. Perahu Angsa merupakan perahu dengan bentuk replika seekor Angsa. Perahu ini disewakan untuk pengunjung yang ingin berkeliling di tengah danau. Harga untuk sewa perahu Angsa ini relatif murah, berkisar Rp5.000,00 per orang.
Di sekitar tempat wisata ini banyak penjual yang menjajakan berbagai macam makanan dan minuman khas Betawi. Makanan yang umum dijajakan di kawasan ini antara lain Kerak Telor, Soto Betawi, Arum Manis, Dodol Betawi, Toge Goreng, Nasi Uduk, Rujak Bebek, Nasi Ulam, Lontong Sayur. Sedangkan minuman khas Betawi yang dijajakan adalah Bir Pletok, Es Potong dan Es Duren.
Setiap pengunjung yang datang di kawasan perkampungan wisata ini dapat menyaksikan kebudayaan Betawi. Setelah pintu masuk utama kawasan ini, Anda dapat melihat Rumah Adat Betawi di kiri dan kanan jalan menuju setu. Ciri khas dari Rumah Adat Betawi adalah adanya hiasan di bagian atap rumah dan di bagian depan rumah terdapat teras keluarga yang sederhana. Salah satu manfaat teras keluarga di Rumah Adat Betawi berfungsi menjaga keharmonisan hubungan sesama anggota keluarga.
Selain Anda dapat melihat Rumah Adat Betawi, Anda juga bisa menyaksikan pertunjukan kesenian Budaya Betawi. Khusus untuk hari Sabtu dan Minggu, kawasan ini menyelenggarakan latihan dan pagelaran kesenian Betawi mulai pukul 09.00-17.00 wib di area terbuka atau sanggar tari. Pada pagi hari, area teater digunakan untuk latihan seni bela diri silat Betawi. Sedangkan pagelaran seni musik seperti Keroncong Betawi, Gambus, Tanjidor, Samrah, Qasidah, Gambang Kromong dan Hadroh diselenggarakan pada siang hari.
Kesenian lainnya adalah Ondel-ondel, Wayang Kulit Betawi, Tari Topeng, Lenong serta Topeng Betawi diselenggarakan pada siang sampai sore hari. Pagelaran seni ini pun bisa di nikmati tanpa dikenakan biaya.
Pada saat hari Raya Lebaran, kawasan ini selalu dijadikan sebagai tempat silaturahmi warga Betawi asli Jakarta untuk bertemu dengan sanak famili. Hampir semua keluarga besar masyarakat Betawi datang dan berkumpul di kawasan ini untuk menjaga tali persaudaraan sesama warga asli Jakarta.
Kawasan ini sangat penting keberadaanya karena merupakan perkampungan Budaya Betawi agar generasi muda dan masyarakat yang belum mengetahui Budaya Betawi dapat mengenal dan memahaminya melalui kawasan ini. Bagi Anda yang ingin mengenal dan memahami lebih dalam lagi tentang Budaya Betawi Anda dapat mengunjungi kawasan Setu Babakan ini. Jangan lupa untuk menikmati kehijauan alam dan rimbun pohon-pohon disana yang membuat Anda lupa sesaat kalau Anda masih berada di Jakarta.