0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“Where a community breathes as one, sorrow dissolves and joy soars.”

 

Kabut tipis turun perlahan dari arah bukit dan menyelimuti pepohonan. Di kejauhan, tongkonan kayu tampak anggun di antara hamparan sawah berundak, atapnya menjulang seperti perahu yang sedang berlayar menuju langit.

 

Bapak itu kembali bersuara. “Di Toraja bukan hanya kopi yang kami jaga, hidup ini pun seperti sawah. Kita bisa menanam, merawat, memberi pupuk, tetapi akan ada waktu ketika hujan deras menghanyutkan segalanya.”

 

Ia berhenti sejenak, lalu menatap kami “ Lalu apa yang tersisa? Bukan hasil panen, tapi hati yang kuat untuk memulai lagi.” Saya terdiam, mendengar suara angin dan aroma kayu bakar yang terbawa dari dapur rumah sebelah.

 

Chloe meneguk sisa es tea manisnya dan Sophie membuka mata perlahan, sementara Nigel meletakkan sendok kecilnya di meja, seolah tahu musiknya sudah berganti menjadi musik alam.

 

“Yang membuat kami bertahan bukan hanya tanah ini, tapi kebersamaan. Ketika satu orang gagal panen, tetangga ikut berbagi beras.”  lanjut bapak itu sambil menatap lembah di kejauhan.

 

“Juga ketika ada musibah, seluruh kampung datang untuk membantu, bukan sekadar memberi kata hiburan. Itulah yang menegakkan kami lebih tinggi daripada pohon kopi di atas lereng sekalipun.”

 

Saya mengangguk dalam diam. Di balik aroma kopi dan pisang goreng hangat, tersimpan makna bahwa panen mungkin saja gagal, tetapi manusia yang saling menguatkan tetap menjadi harta yang tak akan pernah punah.

 

“Shared joy is a double joy. Shared sorrow is half a sorrow.”  Swedish Proverb

Part 14.

Bagikan ini:
error: Content is protected !!