0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“Every ending is the beginning of something else waiting quietly beneath the tide.” Jay Shetty

 

Ketika kami berjalan lebih jauh di tepi pantai, Sophie tiba-tiba berhenti. Beberapa ekor kepiting kecil terseret ombak lalu berusaha kembali ke pasir. Ia berjongkok dan menatap makhluk mungil itu dengan mata berbinar.

 

“It’s so tiny, Mama,” sambil menunjuk makhluk mungil itu dengan ujung jemarinya. Kepiting itu bergerak pelan di pasir lalu bersembunyi di balik busa ombak.

 

“I wish this was the baby of the crab we saw a few years ago when I was little,” suaranya pelan sambil menunduk. Wajahnya serious, tapi matanya tetap berkilau penuh rasa ingin tahu. “But it’s not, Mama.”

 

“They start tiny and  floating with the currents,” lanjutnya dengan nada tenang tapi penuh keyakinan. “They shed their shells again and again as they grow. It can take months, sometimes even two years before they finally become adults.”

 

Saya tersenyum dan sungguh kagum pada caranya mengingat hal kecil dengan begitu saksama. “Maybe this one is the great grandchild of that crab,” saya berkata sambil menepuk bahunya lembut.

 

Sophie tertawa kecil  lalu menatap laut yang beriak perlahan. “Maybe. The one we saw before probably didn’t make it, Mama… but maybe that’s how the sea keeps life going, one ends and another begins.”

 

“Iya, sayang. Mungkin baby crab yang dulu kita lihat sudah tidak ada lagi. Tapi mereka ini tetap bagian dari cerita yang sama, hanya chapter yang baru.”

 

“To watch the sea is to learn that nothing stays, yet everything continues.” — Saemin Hunim

Part 27.

Bagikan ini:
error: Content is protected !!