0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“Sometimes, me time is a shared silence, a quiet companionship where time seems to pause, and all that matters is simply being present with someone you cherish.”

 

Langkah saya dan Chloe menyusuri jalan dari dermaga ferry Tsim Sha Tsui menuju iSquare terasa seperti alunan melody malam yang tenang. Angin laut mengusap lembut wajah, membawa aroma asin yang berpadu dengan kilauan lampu-lampu kota yang menari gemulai di sepanjang trotoar.

 

Di sisi saya, Chloe melangkah ringan, menggenggam tangan saya erat. Matanya yang besar menangkap keajaiban yang sering luput dari orang dewasa. Setelah mengucap salam pada bintang dan laut, ia membalikkan badan, wajahnya dipenuhi kedamaian.

 

Di tengah keramaian, Chloe cenderung pemalu, bersembunyi di balik keheningan. Namun, saat hanya ada saya di sisinya, tawanya mengalir seperti alunan sungai dan celotehnya melukis malam dengan warna ceria. Dia tidak hanya melihat dunia, tetapi merasakannya dengan sepenuh hati.

 

Setiap langkah kami adalah sebuah undangan untuk menikmati apa yang ada di depan mata. Suara ombak yang berbisik, gemerlap lampu yang memantul di jalanan dan denyut kota yang terus terjaga meski malam semakin larut. Semua menyatu, menciptakan harmony yang tak perlu disuarakan.

 

Malam itu mengajarkan saya sebuah pelajaran sederhana namun mendalam: me time tidak selalu berarti sendiri. Kadang, me time adalah moment untuk hadir sepenuhnya bersama seseorang yang kita sayangi, menikmati kebersamaan tanpa terburu-buru dan membiarkan waktu berjalan tanpa tekanan.

 

Chloe, dengan kepolosannya, mengingatkan saya untuk berhenti berlari mengejar waktu dan untuk benar-benar hadir di setiap detik yang ada. Me time bukan hanya tentang menyendiri, tetapi juga tentang menghadirkan diri sepenuhnya, bersama orang yang kita cintai dalam kebersamaan.

 

Me time memberi ruang untuk jiwa kita, bukan hanya untuk beristirahat dari hiruk-pikuk dunia, tetapi untuk benar-benar hidup dalam setiap moment, baik dalam kesunyian yang menenangkan maupun dalam tawa yang mengisi ruang-ruang kosong.

 

“Me time is the art of giving ourselves permission to exist fully in the now, whether in silence or in connection.”

Part 10.

Bagikan ini:
error: Content is protected !!