0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“The road worth walking is the one where your feet feel heavy, yet you keep going.”

Embun pagi masih berkilau di ujung dedaunan, menyapa sejenak sebelum menguap diterpa sinar mentari yang menembus di balik gedung tinggi. Saya dan Chloe, yang saat itu baru berusia enam tahun, melangkah perlahan menuju Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC).

 

“Mama, I want to help” Saya membelai lembut rambutnya yang mulai basah oleh keringat. “Cukup temani Mama saja” Tanpa ragu ia mengangguk dengan semangat layaknya prajurit kecil yang siap menerjang badai sekalipun.

 

Namun setelah beberapa jam berdiri di booth, energy yang begitu besar mulai meredup. Tubuh mungilnya bersandar lelah di sisi meja. “Chloe,” saya berbisik lembut, “Mama antar ke hotel yah agar kamu bisa istirahat.”

 

Chloe menatap dengan mata yang tak lagi berbinar, tapi ada keteguhan dan semangat yang tetap berkobar. “No, Mama. I come all the way here to help you,” dengan suara pelan namun tegas hingga meninggalkan rasa hangat yang sulit dijelaskan.

 

Bagi saya itu bukan hanya sebaris kata karena di dalamnya sungguh terselip keberanian, cinta, dan determination. She didn’t push through just because she had to, she stuck around because she wanted to.

 

 

Ketika senja mulai menyelimuti Bangkok, tradeshow akhirnya usai. Saya memeluk tubuh mungilnya erat, membisikkan dengan bangga, “Chloe, kamu hebat sekali hari ini.”  Chloe menjawab dengan tersipu malu, “I told you I come all the way here to help you, Mama.”

 

Hari itu, Chloe mengingatkan tentang keteguhan hati untuk tetap bertahan meski terasa sulit. Dalam diamnya terlihat kekuatan sejati dimana ia memilih untuk tetap ada, menemani, dan melangkah bersama.

Thank you, Zus Chloe sayang.

 

“The most practical skill in life is learning to do things when you don’t feel like doing them. Anyone can do it when it’s easy, but most people drop out the minute it gets hard.” Shane Parrish

 

 

Bagikan ini:
error: Content is protected !!