0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

 

“Don’t fight the current. Let it guide you where you belong.” – Rumi

 

Di tepi pasir, angin pagi berembus lembut membawa aroma asin yang samar dan suara deburan ombak yang berulang seperti napas bumi.

 

Dari jarak beberapa langkah, tampak Sophie bersiap di samping coach-nya. Laut berwarna biru muda dan ombaknya bergulung perlahan seolah sedang berlatih bernapas sebelum hari benar-benar dimulai.

 

Coach-nya, pria berkulit legam dengan rambut coklat nyaris pirang karena terlalu sering bersentuhan dengan matahari, menunjuk papan selancar di depannya.

 

“Kuncinya ada di posisi kaki dan arah pandang,” katanya dengan nada tenang namun mantap dan matanya tertuju pada deretan ombak yang mulai meninggi di kejauhan.

 

“Kalau kamu ingin masuk ke set yang lebih besar, jangan buru-buru drop. Tunggu sampai garis ombak terbuka jelas, lalu baca arah anginnya. Begitu tail board terasa ringan, geser berat badan ke depan dan biarkan pinggul kamu yang memandu.”

 

Sophie menatap laut dengan napas yang pelan tapi mantap. “Jadi saya menunggu sampai garis ombak terbuka lalu bergerak mengikuti arah angin?” suaranya nyaris tenggelam oleh debur ombak.

 

Coach itu tersenyum kecil. “Ya, betul. Ombak besar bukan untuk dilawan, tapi untuk diajak berbicara.” Sophie mengangguk lalu mendayung ke arah ombak yang lebih tinggi.

 

“The calm comes not before the wave, but within it.”

Part 21.

Bagikan ini:
error: Content is protected !!