0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“Every stone holds its origin, but its soul is shaped by the hands that honor it.”

 

Kami kembali ke deretan booth dengan kehangatan yang berbeda, mungkin karena hati ini masih membawa sisa keajaiban pertemuan sebelumnya. Di antara gemerlap batu-batu berharga, terselip sepuluh exhibitor dari Indonesia yang  membawa bagian kecil dari tanah air ke panggung dunia.

 

Boothnya sederhana, namun penuh character. Di sana, perhiasan batu tak hanya bercerita tentang keindahan, tetapi juga tentang Indonesia,  yaitu tentang tangan yang merangkainya hingga sejarah yang melekat dalam setiap design indahnya.

 

“Sarah, apa kabar? Anak-anakmu ikut tidak?” “Bu Dientje sayang, lama tidak ketemu!” Saya tersenyum, merasakan kehangatan perjumpaan lama. “Chloe dan Sophie tidak ikut kali ini.” Kami langsung menuju koleksi terbaru beliau, perhiasan perak berhiaskan batu-batu yang begitu memikat.

 

Ukiran-ukiran mewahnya memancarkan keberanian yang tak terkatakan. Ada keyakinan di mata Bu Dientje, seolah berkata, “Saya berdiri di sini, di antara para pembuat perhiasan dari penjuru dunia, dengan batu-batu dari tanah Indonesia.”

 

Bu Dientje tak gentar berdampingan dengan ceylon sapphire dari Sri Lanka, jade dari Myanmar, atau ruby dari Cambodia. Ia menghadirkan batu-batu Indonesia dengan design yang lugas, tanpa perlu membandingkan, karena karyanya bicara dalam bahasa penuh cinta.

 

Saya memperhatikan cincin-cincin kecil dengan warna-warna bumi yang hangat hingga pendant sederhana namun elegant. Setiap sudut batu itu seakan masih menyimpan serpihan angin dari pegunungan atau bisikan ombak dari pantai-pantai jauh di Nusantara.

 

Bu Dientje berbicara dengan tenang, suaranya lembut namun penuh keyakinan. “Kecantikan batu ini sudah lahir dari alam. Tugas saya hanya memberi panggung.” Keberanian seringkali terwujud dalam keyakinan bahwa keindahan sejati akan menemukan caranya sendiri untuk bersinar

 

“Artisans do not create beauty. They simply unveil what nature has already perfected.”

Part 9.

Bagikan ini:
error: Content is protected !!