0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“There is beauty in things that have endured.” – Saemin Hunim

 

Saya memungut satu kerang dari tangan Sophie yang masih basah oleh sisa air laut. Permukaannya halus di satu sisi dan kasar di sisi lain, seperti waktu yang perlahan mengajarkan kita untuk menerima dua sisi dari setiap hal.

 

Saya putar perlahan di telapak tangan dan membiarkan cahaya pagi menelusuri gurat-gurat kecil di cangkangnya. Ada bagian yang retak tapi justru di sanalah cahaya memantul paling indah lalu saya tunjukkan padanya.

 

Mata Sophie mengikuti garis retakan itu seakan sedang membaca kisah yang disembunyikan di dalamnya. “Like our neighbour’s heart last night, Mama?” seolah masih teringat wajahnya yang diam dan penuh pikiran di beranda.

 

Saya tersenyum. “Mungkin iya. Some people have rough sides too, maybe because life hasn’t always been kind to them.” Sophie kembali menatap laut.

 

“Then maybe that’s why I like the broken shells. They look like they’ve been through something.” Saya menatapnya, lalu berkata pelan, “Mungkin begitu, sayang. Karena dari sanalah kita belajar tentang cara bertahan.”

 

Angin laut berembus lembut, membawa aroma asin dan kicau camar yang melintas di langit. Cahaya pagi semakin terang dan memantulkan cahaya keemasan di permukaan air.

 

Oh well, keindahan bukan selalu tentang utuhnya sesuatu. Kadang, justru yang pernah retaklah yang mengajarkan kita tentang keberanian untuk tetap ada, menerima segala yang tersisa dan tetap bersinar dengan caranya sendiri.

 

“Scars are not signs of weakness, they are proof of survival.” – Paulo Coelho

Part 26.

Bagikan ini:
error: Content is protected !!