“Rocks in my path? I keep them all. With them I shall build my castle.” – Nemo Nox
Percikan air asin mulai menyentuh wajah Sophie setiap kali ia menembus gulungan ombak. Deru ombak yang terus memecah di bibir pantai berpadu dengan tawa kecilnya, terdengar seperti music yang lahir di antara gelombang.
Saya memperhatikan bagaimana tubuhnya menyesuaikan diri, sedikit menekuk lutut saat the face of the wave mulai naik, lalu memutar pinggul saat shoulder-nya pecah.
Ada ritme yang samar tapi pasti, seperti napas yang harus diikuti dengan sabar. Wajah Sophie berseri dan air menetes dari rambut basahnya saat ia menavigasi ombak.
Dari bibir pantai, saya melihat caranya bergerak di atas board. Ia tidak lagi sekadar mengejar ombak, tapi mulai merasakan dan mengikuti ritmenya sendiri.
Saya tersenyum karena ia menunjukkan ke saya bahwa tidak setiap moment harus ditaklukkan dengan cepat, kadang yang penting adalah tetap berada di atasnya, merasakan setiap detik dan menyesuaikan diri dengan ritme yang ada.
Ombak terus bergulung, kadang lebih besar dan kadang lebih tenang. Sophie menavigasi dengan hati-hati, tubuhnya menari di atas surfing board dan saya tahu ia belajar lebih dari sekadar surfing.
Hantaman ombak dan angin yang membawa aroma asin pagi itu seakan mengingatkan satu hal lagi bahwa setiap jatuh, bangkit, kembali jatuh, dan bangkit lagi, keberanian untuk terus mencoba itulah yang membuat setiap usaha bernilai.
“Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.” – Winston Churchill
Part 36.
