0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“So remember Me; I will remember you. And be grateful to Me and do not deny Me.”

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”

Surah al-Baqarah ayat 152

 

Setiap memasuki Al-Madinah Al-Munawwarah atau kota dengan semburat cahaya, saya merasakan detak jantung berdegup lebih kencang dan seluruh panca indra ikut merasakan denyut kerinduan akan kota ini.

 

Saat itu tubuh bergetar dan derai air mata menetes tanpa bisa tertahankan. Rasa haru semakin membuncah di dada dan tercekat di tenggorakan. Bibir semakin kuat melantukan doa dan salam kepada Nabi Muhammad.

 

Tak henti hati mengucapkan rasa syukur kepada Allah karena bisa kembali menginjakkan kaki di kota ini. Disaat melihat menara-menara Masjid Nabawi dari kejauhan,  kepungan rasa haru dan syukur semakin berkecamuk bersatu padu.

 

Waktu  telah menjelang subuh saat bus akhirnya parkir di depan hotel. Terlihat semburat cahaya rembulan yang memantul hingga terlihat masjid Madinah bermandikan cahaya lampu bercampur kilatan rembulan. Adorable.

 

Setelah menaruh koper, mandi dan menyeruput teh, saya , mama, Chris , dan ketiga anak-anak bergegas untuk berangkat sholat  subuh di Masjid Nabawi.  Jarak masjid yang sangat dekat dari hotel sehingga hanya beberapa menit kami sudah berada di salah satu gerbang dari masjid Nabawi.

 

Nigel mengikuti Chris menuju ke area tempat sholat pria dan kami berempat menuju area wanita di pintu  yang lain.  Setelah selesai sholat subuh tidak tahu kenapa, hati saya terasa hampa. Saya pun mulai berzikir secara singkat dan langsung memanjatkan doa , mencoba mengeluarkan rasa resah yang sedari tadi bergelayut di hati.

 

“Ya Allah, apa yang perlu saya lakukan agar kebahagiaan selalu menyelimuti diri  ini?”

“Ya Allah, apa yang perlu saya lakukan agar keberkahan selalu mengiringi setiap debar jantung ini?”

“Ya Allah, apa yang perlu saya lakukan agar kebermanfaatan selalu menjadi derap langkah ini?”

Saya benar-benar berdoa, minta dituntun ke arah apa yang Allah ridhoi untuk saya lakukan dan bergegas meninggalkan masjid.

 

Hingga waktunya sarapan,  Chris dan Nigel belum muncul sehingga kami berempat menuju restaurant untuk sarapan duluan.  Disaat tengah menikmati sarapan,  Chris  dan Nigel muncul. Saya bertanya dengan nada khawatir, “Chris, kenapa lama sekali di masjidnya? Baru tiba saat waktu sarapan , saya kira kamu dan Nigel hilang karena tidak tahu jalan pulang.”

 

“Setelah sholat kan dzikir dahulu.” Chris menjelaskan dan tangannya sibuk mengambil setangkup roti yang masih hangat beroleskan strawberry jam, teh tarik hangat serta blueberry yoghurt.

“Saya juga dzikir, tapi tidak selama kamu.” Masih penasaran kenapa sampai selama itu di masjid.

 

“Oh Dewi, how can you not make time for the one who created time ?” Chris tersenyum sembari menggelengkan kepala. Terpana mendengarkan ucapannya dan mencoba memberikan pembelaan, “Saya dzikirnya lebih lama disaat bulan ramadan kan cuma setahun sekali.”

 

“Itu artinya bukan bulan ramadan yang meninggalkan kamu , tapi kamu yang meninggalkan bulan ramadan.”

“Maksudnya ?”

“Kita harus selalu menjaga kedekatan dengan Allah, tidak hanya pada bulan Ramadan sehingga amalan bulan ramadan selalu melekat dalam diri sepanjang tahun.”

 

Jawaban singkat Chris membuat saya  merasa malu karena jarang menyempatkan waktu untuk lebih mendekatkan diri kepadaNya.  Kemudian teringat doa dimasjid beberapa jam yang lalu dan ternyata bermuara pada satu jawaban yaitu agar selalu  menambatkan hati kepada Allah, tidak hanya pada bulan tertentu saja.

 

Percakapan singkat beberapa tahun silam membuat saya harus semakin menuntun hati untuk  selalu ingat kepada Allah setiap saat.   Allah telah menetapkan ramadhan sebagai salah satu bagian dari bulan-bulan yang ia ciptakan. Tak perlu sedih disaat ramadhan berakhir karena  bukankah saya bisa menyalakan lentera cahaya ramadhan sepanjang tahun melalui amalan ?

 

Amalan tidak akan berakhir dengan selesainya bulan Ramadhan karena tetap ada kesempatan untuk berpuasa sunnah di bulan lainnya. Ketika berdiri dalam shalat malam di bulan Ramadhan telah berakhir, maka sepanjang tahun adalah waktu untuk melanjutkan shalat malam tersebut. Begitu pula dengan setiap perbuatan baik lainnya agar bisa dilanjutkan setiap saat.

 

Dear me, remember, walau pun bulan ramadhan akan berakhir, tapi amalan untuk selalu bersimpuh di sajadah untuk mengingat Allah tidak berakhir disaat malam terakhir ittikaf.

 

“Those who believe and whose hearts find comfort in the remembrance of Allah. Surely in the remembrance of Allah do hearts find comfort.”

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

Surah Ar Ra’d ayat 28

 

May 1st, 2022

Bagikan ini:
error: Content is protected !!