0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

Taipei 101 sebelumnya dikenal sebagai Pusat Keuangan Dunia di Taipei. Bangunan ini merupakan sebuah landmark gedung pencakar langit yang sangat tinggi, berada di daerah Xinyi, Taipei, Taiwan. Gedung ini dianugerahi gelar sebagai bangunan tertinggi di dunia pada tahun 2004, walaupun kemudian dikalahkan oleh gedung Burj Khalifa di Dubai pada tahun 2010. Namun, keistimewaan lain dari gedung ini adalah bahwa Ia juga dinobatkan sebagai gedung hijau tertinggi di dunia.

 

Gedung raksasa ini terdiri dari 101 lantai, itulah mengapa Ia dinamakan Taipei 101. Gelar sebagai gedung tertinggi telah disandang gedung ini sejak Maret 2004 hingga 10 Maret 2010. Perlu diketahui bahwa saat pertama Ia mendapat gelar tersebut juga pertanda gedung pertama di dunia yang memecahkan rekor ketinggian setengah kilometer.

 

Meskipun sekitar enam tahun kemudian ketinggian gedung ini dikalahkan oleh Burj Khalifa, tetapi Ia tetap masih menjadi yang tertinggi di peringkat sepuluh besar dunia hingga kini. Pada Juli 2011, gedung ini masih menjadi yang terbesar, bahkan menambah gelarnya sebagai gedung hijau yang paling banyak digunakan.

 

Tinggi gedung ini mencapai 509,2 meter (sekitar 1.671 kaki). Ia mampu melampaui gedung tertinggi di dunia sebelumnya, Menara Petronas di Malaysia yang memiliki ketinggian 451,9 meter (1.483 kaki). Bangunan ini juga mengalahkan Tuntex Sky Tower setinggi 347,5 meter (1.140 kaki) yang terdiri dari 85 lantai di Kaohsiung. Gedung tersebut sebelumnya adalah yang tertinggi di Taiwan. Shin Kong Life Tower, gedung tertinggi di Taipei pun turut ditaklukan karena ketinggiannya hanya mencapai 244,15 meter (801 kaki), tersusun dari 51 lantai.

 

Keberhasilannya menjadi gedung hijau tertinggi di dunia ditandai dengan mengantongi penghargaan Platinum LEED (Leadership in Energy and Environmental Design). Penghargaan tersebut diberikan oleh U.S. Green Building Council (USGBC) yang merupakan level sertifikasi tertinggi dan kehormatan tertinggi untuk bangunan hijau di dunia.

 

Sertifikasi yang dimiliki gedung ini telah menetapkan tiga rekor sekaligus: gedung tertinggi di dunia; gedung hijau terbesar (sekitar 150.000 m2); dan gedung hijau yang paling banyak digunakan (terdapat sekitar 90 tenant lebih di dalamnya).

 

Menurut Harace Lin, Presiden Taipei Financial Center Corp., upaya yang dilakukan oleh Taipei 101 tersebut menunjukkan bahwa perlindungan lingkungan akan menghemat lebih banyak biaya dan mendatangkan pendapatan di masa yang akan datang.

 

Bukanlah hal yang mudah untuk berada pada posisi tersebut. Lin menuturkan saat menerima penghargaan tersebut bahwa perusahaannya telah menghabiskan sekitar 60 juta dolar Taiwan (kurang lebih $2,08 juta dolar US). Waktu yang dihabiskan pun tidak sedikit, lebih dari 10.000 jam kerja yang dilewati selama dua tahun untuk memperoleh sertifikasi LEED tersebut.

 

Gedung hijau ini telah menghemat sebanyak 14.4 juta kilowatt/jam listrik setiap tahunnya. Nilai tersebut setara dengan 36 juta dolar Taiwan, atau sekitar 18 persen listrik yang dihemat selama tiga tahun.

 

Pada spesifikasi desain untuk level CO2 dalam gedung ini adalah 600 ppm (parts per million), yang mana nilai tersebut lebih rendah dari standar nasional, yaitu 1.000 ppm. Hal tersebut yang membuat para penghuni bangunan ini dapat menikmati udara segar dalam gedung karena level CO2 yang rendah.

 

Pada tahun 2014, Taipei 101 juga diberitakan kembali memenangkan penghargaan gedung hijau tertinggi di dunia dan menjadi contoh bangunan untuk seluruh dunia. Meski telah menjadi gedung tertinggi ketiga di dunia pada saat itu, Ia berhasil menerima dua penghargaan special sustainability: “World’s Tallest Green Building” dan sertifikasi Platinum LEED yang masih dikantonginya.

 

Gedung ini mempekerjakan sekitar 11.000 orang. Banyaknya jumlah pekerja yang ada tak membuat pengelola gedung ini kehabisan akal untuk menjaga kondisi mereka dalam cuaca apapun dengan memproduksi es dalam gedung tersebut. Ini ditujukan untuk menjaga mereka tetap merasakan hawa sejuk selama musim panas yang menyengat ataupun saat lembab di Taipei.

Metode yang dilakukan Taipei 101 untuk mendinginkan bangunan adalah dengan menggunakan dua lusin lemari es raksasa, tidak menggunakan AC. Dengan demikian, gedung tersebut dapat menghemat sebanyak €540,000 per tahun.

 

Selain itu, kehijauan gedung ini juga ditunjukkan pada atap bangunan dan sistem daur ulang air yang memenuhi 20% hingga 30% dari kebutuhan air dalam gedung. Siemens Taiwan bekerja sama dengan EcoTech International dan Steven Leach Associates dalam mendesain sistem pendinginan dan daur ulang. Ini membuat gedung tersebut lebih diuntungkan dalam hal memanfaatkan lingkungan sebagai sumber listrik saat harga listrik tengah melonjak.

 

Cara ini juga dapat diterapkan oleh pembangunan gedung di seluruh dunia, menyesuaikan kondisi lingkungannya. Dengan banyaknya inovasi teknologi yang dilakukan, tidak heran jika Taipei 101 dijadikan teladan sebagai bangunan tertinggi namun sadar lingkungan.

 

 

taipei 101taipei 101 taipei 101 taipei 101 taipei 101

Bagikan ini:
error: Content is protected !!