0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“Success leaves clues. Study people you admire or want to be like.”

Tony Robbins

Di setiap tradeshow tingkat international selalu ada seminar yang diadakan oleh event organizer dengan mengundang para expertise tingkat dunia sebagai pembicara.  Hal tersebut adalah salah satu  moment yang saya nantikan bahkan rela menutup booth demi bertemu para expert tersebut.

 

Di mana pun itu  hingga ke ujung dunia pun sebisa mungkin akan saya kejar mulai  dari Singapore,  Thailand, Hong Kong, Perancis , Canada hingga America. Saat itu saya merupakan salah satu exhibitor di  Bangkok  International Fashion Fair dan Leather fair ( Biff & Bil ) di Thailand.

 

Sebagai exhibitor saya tidak bisa meninggalkan booth, namun karena materi seminar sangat related dengan apa yang saya butuhkan yaitu tentang creativity creation pada luxury brand,  tetap bersikeras untuk ikut.

 

Seketika melihat sekeliling,  semua peserta sedang sibuk melayani calon buyer. Akhirnya terpaksa menutup booth dengan kain, menuliskan pesan untuk mengambil name card jika ada inquiry dan berlari kecil.  Letak  tempat seminar tepat di belakang gedung pameran dan segera menuju ke meja panitia untuk registrasi.

 

“Apakah kamu bisa berbahasa Korea atau Thai? “

“Tidak, saya cuma bisa berbahasa Inggris dan sedikit bahasa Belanda. Why ?” Mengeryitkan kening dan mencoba mencerna karena biasanya materi dalam bahasa Inggris.

 

“Ada banyak peminat dari fashion school students sehingga akan menggunakan bahasa Thai. Apakah kamu ingin mendaftar di seminar lain dalam bahasa Inggris ?“

 

“Saya sudah mendaftar ke beberapa kelas tapi juga ingin ikut yang ini. Saya sudah disini dan pengajar sudah di depan mata, tidak apa , tetap ikut walau pun akan blank. Setidaknya saya bisa merasakan vibrasi dari Mr Kan dan melihat materi kelasnya , semoga dalam bahasa Inggris.”Tetap dengan semangat yang berkobar.

 

“Okay, silakan tulis nama, company name dan boleh kami lihat badge exhibitor-nya sebagai syarat untuk mengikuti kelas. Oh ya,  ini alat translatornya.” Tersenyum saat menyerahkan alat translator ke bahasa Thai yang bentuknya mirip tape recorder.

 

Saat memasuki ruangan, sudah terlihat banyak student berpakaian hitam putih. Disalah satu sudut, beberapa peserta terlihat dengan dandanan fashionable , bisa ditebak mereka pastilah designer local yang ingin ikut belajar dari expert Korea ini.

 

Saya memilih duduk di bangku paling depan, setidaknya kalau pun akan berada dalam posisi ‘lost in translation’ ,  bisa merasakan aura creative dari Mr Kan.

Tetap bersemangat mengeluarkan kertas dan mulai menuliskan daftar pertanyaan yang akan saya tanyakan pada Mr Kan di balik panggung saat kelas usai.

 

Setidaknya dia pasti bisa berbahasa Inggris karena tidak mungkin seorang creative director tingkat international tidak bisa berbahasa Inggris. Begitulah  kesimpulan yang berharap semoga benar.

 

Beberapa menit sebelum kelas dimulai, seorang panitia yang tadi sempat berbicara di saat registrasi menghampiri tempat duduk saya. Ia memperkenalkan diri dan duduk tepat disamping.

 

Miss, saya akan membantu translate ke dalam bahasa Inggris khusus untuk Anda. Semangatnya membuat saya tergugah untuk ikut membantu.” Menyunggingkan senyum lebar sambil memegang microphone.

 

“Wahhhh, terima kasih , you are a hero! Oh sekali lagi terima kasih” Segera berdiri dari kursi dan membungkukkan badan beberapa kali tanda terima kasih, tak menyangka akan kejutan bahagia tersebut.

 

Segera ikut berdiri, membungkuk balik dan menyuruh untuk duduk kembali. Saya tak henti tersenyum dan semangat   yang tadinya sempat kuncup kini merekah tanpa batas. Sepanjang seminar, ia mentranslate  kata demi kata dengan sabar bahkan ikut mencatat takut ada yang terlupa sehingga bisa diterangkan setelahnya.

 

Setelah kelas usai, saya lalu meminta izin untuk foto. “Boleh tidak saya foto kamu , mau tunjukkan ke anak saya kalau hari ini bertemu dengan seorang pahlawan . Pahlawan pendidikan.”

 

Mungkin saya terkesan keras kepala dan tak peduli apa pun akan saya lakukan agar  bisa belajar langsung dari para expertnya.  Bukankah  saya bisa mengurangi  kegagalan jika belajar  langsung dari ahlinya ? Tentunya tidak ada yang instant di dunia ini, tapi setidaknya mempermudah dan mempercepat untuk mencapai impian saya.

 

Bukankah keinginan kuat yang ditunjang upaya keras tanpa kenal lelah dan memanfaatkan  ilmu dari para expert adalah perfect combination ?

 

“Falling in love with the habit of learning from the great successful people who came before  you, so that you don’t spend the rest of your life as a stranger to success.”

Unknown

June 5th, 2022

Bagikan ini:
error: Content is protected !!