0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“Climb the mountain so you can see the world, not so the world can see you.”

Unknown

 

Hari yang saya nanti akhirnya tiba, Chris datang ke Indonesia untuk pertama kalinya mengunjungi saya dan juga sekalian berlibur melihat kampung halamannya. Chris mempunyai darah Belanda dari ayahnya dan sebagian darah Semarang dari ibunya sehingga tak heran jika ia sangat excited ingin melihat langsung tanah kelahiran mamanya.

 

Saya dan supir saya, Mas Yono segera berangkat ke airport Cengkareng untuk menjemput. Hati saya menari-nari dan bergejolak laksana deburan ombak yang menggulung-gulung di dalam dada karena terlalu excited. Saya duduk di jok belakang mobil Jaguar berwarna hijau. Setelah pesawat Chris mendarat, kami langsung menjemputnya dan segera meninggalkan airport.

 

Terlihat Chris tidak nyaman menaiki mobil tersebut dan setelah di dalam mobil, ia berkata dengan setengah berbisik, “Kenapa tidak menjemput dengan mobil yang biasa saja?”

 

Saya menjawab dengan nada bangga, “Ini adalah gift dari orang tua saya,” lalu ikut terdiam. Di dalam hati kecil saya berkata bahwa memang tujuannya adalah to impress Chris, tapi saya kecewa karena sepertinya misi saya gagal. Chris malah merasa tidak nyaman duduk di dalam mobil semewah ini.

 

Selama di Indonesia, saya menemani Chris menikmati indahnya Indonesia karena kebetulan saya juga sedang berlibur sebelum berangkat ke luar negeri lagi.

 

Setelah Chris pulang, sebulan kemudian terjadi banjir yang sangat besar di Jakarta. Semua mobil terendam, termasuk mobil Jaguar kesayangan saya. Walaupun saat air sudah mulai naik sempat dipindahkan dan coba diselamatkan dengan memarkirnya di atas jembatan yang cukup tinggi, tapi mobil saya tetap terendam banjir.

 

Selang beberapa hari, setelah banjir usai saya lalu mendatangi mobil tersebut sambil menangis tersedu-sedu karena mobil itu rusak total. Akhirnya dengan hati yang sedih saya harus merelakan mobil tersebut dijual.

 

Orang tua saya menasehati dan Chris pun ikut menasehati saat saya masih terisak-isak menceritakan kesedihan ketika kami berbicara via telepon. Chris berkata, “Sarah my darling, to be honest with you, if I were you, saya tidak butuh mobil Jaguar to impress others, saya hanya butuh approval dari diri saya sendiri to express myself. I like freedom, Sarah. Saya tak ingin menjadi budak dari harta.”

 

Chris lalu menambahkan, “Sarah my sweet love, nothing in life is permanent, please be humble.”

 

Kalimat tersebut diucapkan sangat lembut oleh Chris, namun karena makna yang sangat dalam, kalimat tersebut mampu menampar saya dengan sangat keras. Ternyata setelah saya resapi lebih dalam, saya dahulu butuh pengakuan orang lain padahal sebenarnya yang saya perlukan cukuplah pengakuan dari diri sendiri.

 

Butuh proses untuk sampai pada titik bahwa jika saya sudah tahu siapa diri saya inside out, saya tidak perlu opini orang lain. Perasaan bahagia saat saya sudah mencapai titik tersebut tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saya terbebas dari belenggu yang memedulikan approval from others hanya untuk menjadi “somebody” di mata mereka. Ternyata, inilah yang dinamakan freedom oleh Chris.

 

Akan selalu ada yang lebih dari saya jika hanya selalu melihat ke atas dan tak pernah mau melihat ke bawah. Sadly to say, pada akhirnya jika saya tetap berpola hidup seperti itu, saya akan menjadi social climber.

 

Saat ini, saya mau naik Jaguar ataupun naik ojek motor, pakai jam tangan Rolex ataupun jam tangan dari emperan mangga dua, naik business class ataupun low cost airlines, memakai kacamata dari brand ternama ataupun kacamata cengdem alias ceceng adem, kadar dan nilai diri saya akan tetap sama.

 

Tentunya perlu digaris bawahi bahwa tidak ada yang salah dengan menjalani hidup menggunakan barang-barang mewah. Saya tentu saja tetap suka barang branded, tapi kejadian tersebut menyadarkan saya bahwa I need to live life to express not to impress. Saya menggunakan karena fungsinya dan what is the soul behind that product. Materi duniawi tidak mengubah kualitas diri saya sebagai manusia.

 

Saya sangat bersyukur mempunyai orang tua yang sangat down to earth dan selalu menyertakan saya dalam setiap untaian doanya sehingga berkat izin Allah, saya mendapatkan suami yang juga sangat humble.

 

To my beloved parents, you never let a single second pass without loving me unconditionally, it is worth my eternal gratitude. Thank you.

 

“Coins always make sounds, but paper moneys are always silent so when your value increases, keep yourself silent and humble.”

Unknown

 

July 18th, 2018

 

More story about my life :

Behind The Brand

 

jaguar

Bagikan ini:
error: Content is protected !!