0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“The environment is where we all meet. Where we all have a mutual interest; it is the one thing all of us share.”  Lady Bird Johnson

 

Chloe menyeka ujung bibirnya dengan tissue setelah meneguk tea manis dingin. Sophie bersandar santai di kursinya dan matanya setengah terpejam seolah sedang mengikuti hembusan angin siang.

 

Nigel masih sibuk memainkan sendok kecil di tangannya sembari mengetuk pelan meja kayu seperti sedang mencari nada. Saya menatap cangkir kopi yang kini hanya menyisakan ampas di dasar.

 

Tak jauh dari meja, bapak itu sibuk meracik kopi untuk pelanggan lain yang baru saja datang. Sesekali ia melirik dan tersenyum melihat kami menikmati pisang goreng hangat buatan istrinya.

 

Tangannya perlahan menunjuk ke arah perbukitan hijau di kejauhan. “Dulu kopi tumbuh subur di lereng sana dan hutan lebat menjaga mata air.” ucapnya lirih.

 

Ia terdiam sebentar lalu menundukkan wajah seolah menimbang kata. “Sekarang musim juga sudah berubah. Kalian lihat sendiri, hujan bisa saja turun berhari-hari tanpa henti.”

 

Suaranya melembut, namun ada beban di dalamnya. “Yang paling menyedihkan ketika hujan datang setelah panen. Process penjemuran tertunda, biji kopi pun tak bisa kering sempurna sehingga hasil kerja berbulan-bulan hilang begitu saja.”

 

Ia menarik napas panjang dan saya mengangguk, merasakan makna dari setiap kata-katanya. Tanah, hutan, dan air hujan adalah titipan. Alam menjaga kita selama kita mau menjaga balik. Itulah keseimbangan yang membuat hidup tetap ada.

 

“What we are doing to the forests of the world is but a mirror reflection of what we are doing to ourselves.” — Mahatma Gandhi

Part 13.

 

Bagikan ini:
error: Content is protected !!