“The value of a thing is in the time you give it and the story it gives back.” Antoine de Saint-Exupéry
Sophie kembali menatap laut lalu berkata pelan, “Maybe one day I’ll know which one is my favorite. But for now, all of them are my favorite. They’re like witnesses, Mama. Since the first time I learned how to stand on a surfboard.”
Saya tersenyum dan membiarkan ingatan membawa moment dulu saat tubuh kecilnya jatuh berkali-kali ke air dan tanpa peduli tetap bangkit lagi dengan tawa lepas.
“Iya, waktu itu Sophie masih kecil sekali. Waktu mama masih lebih tinggi dari Sophie. Sekarang, malah mama yang harus mendongak,” berkata sambil menatapnya dalam.
Ia tertawa pelan dan semakin erat memegang kerang-kerangnya. “Maybe that’s why I keep them,” katanya. “They remind me that I tried.”
Saya menatap laut yang bergemuruh lembut dan membiarkan suara ombak mengisi jeda di antara kami. “Kadang yang paling kita sukai bukan karena paling indah,” ujar saya pelan, “tapi karena pernah menemani kita bertumbuh.”
Sophie mengangguk dan pandangannya tetap tertuju pada garis air yang berkilau. Ombak kecil datang menyentuh kakinya lalu surut perlahan seakan ikut mengangguk setuju.
Ternyata favorite bukan selalu tentang memilih yang terbaik. Melainkan tentang benda-benda kecil yang pernah hadir di satu moment penting dalam hidup, yang diam-diam menyimpan jejak waktu dan perasaan yang tidak ingin kita lupakan.
“Every little object can become a vessel for love when tied to a moment of meaning.” Rupi Kaur
Part 25.