0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“Progress isn’t about how fast you go, but how gently you choose where to step.”

 

Saya masih duduk di bangku itu, memandangi jendela besar terminal yang menampilkan langit pagi yang samar. Tak ada yang istimewa, hanya awan tipis yang berarak pelan dan cahaya lembut yang jatuh ke lantai mengilap, seperti ingin singgah sebentar.

 

Saya melirik jam di ponsel, masih ada waktu karena meeting baru dimulai sore nanti. Saya berdiri perlahan, lalu berjalan menuju halte bus di luar terminal. Angin pagi menyapa wajah yang terasa ringan dan lembut.

 

Di layar digital, jadwal Cityflyer A11 menuju Wanchai belum muncul. Saya duduk kembali di bangku halte, membiarkan waktu berjalan tanpa merasa harus mengendalikannya.

 

Di bangku itu, saya mengamati orang-orang berlalu. Ada yang sibuk memeriksa peta, ada yang menarik koper sambil bicara cepat di telephone, dan ada juga yang hanya diam seperti saya.

 

Dari kejauhan, terdengar suara tawa anak kecil yang tadi menangis, menyelip di antara pengumuman samar dari speaker. Semua terdengar akrab tapi jauh, seperti gema yang perlahan lenyap.

 

Saya menarik napas panjang. Mungkin inilah moment yang sering kita lewati begitu saja yaitu saat kita tidak sedang mengejar apa pun, tapi juga tidak merasa tertinggal. Hanya diam dan hanya hadir.

 

Pagi itu, saya tidak memilih Airport Express demi waktu tercepat. Mungkin itulah bentuk langkah maju yang jarang kita rayakan yaitu saat tidak mengukur nilai diri dari cepatnya langkah, tapi dari hati yang lebih sadar arah.

 

“Steps taken slowly and with care often arrive at places the hurried heart cannot reach.”

Part 15.

 

 

 

 

Bagikan ini:
error: Content is protected !!