Coober Pedy adalah sebuah kota kecil yang tak terlihat di kawasan gurun dekat Adelaide, Australia Selatan. Kota kecil ini letaknya di bawah tanah namun Anda tidak perlu khawatir saat berkunjung ke sana, karena sarana prasarana yang disediakan di dalam cukup lengkap.
Nama Coober Pedy diambil dari bahasa Suku Aborigin “Kupa Piti”, “Kupa” diartikan orang kulit putih dan “Piti” artinya lubang. Jadi bila dirangkai menjadi satu kalimat “Kupa Piti” memiliki arti orang putih (asing) di dalam lubang.
Kota ini dibangun tahun 1915, di kisahkan pada awalnya ada seorang ayah dan anak sedang mencari emas di lokasi ini, namun yang mereka dapat bukan emas melainkan batu-batu opal yang berwarna indah.
Suhu panas di Coober Pedy saat itu sangat menyengat tubuh, hal ini membuat Willie Hutchison sang anak merasa cepat kelelahan. Melihat anaknya kelelahan sang ayah berinisitif membuat tempat peristirahatan di bawah tanah dan terus menggali tanah.
Coober Pedy adalah kawasan gurun yang memiliki suhu ekstrim, jika musim panas memiliki suhu 40-50 derajat celcius dan di bawah tanah memiliki suhu 24 derajat celcius sehingga kelembapan di bawah tanah bisa mencapai 20 persen.
Di tahun 1916, penduduk dari luar kota mulai berdatangan ke kota ini. Suhu yang sangat panas membuat penduduknya harus tinggal di lorong-lorong bekas galian tambang. Seiring berjalannya waktu mereka tetap memilih tinggal di bawah tanah dibandingkan di atas permukaan tanah, mereka beralasan menemukan tempat yang nyaman di bawah tanah dan merasakan suhu yang sangat bersahabat.
Di atas permukaan terdapat gundukan-gundukan kecil dan di samping gundukan tersebut selalu terlihat lubang-lubang yang mirip cerobong asap, ini difungsikan sebagai pintu masuk sekaligus untuk sirkulasi udara agar tetap terjaga. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat rumah di dalam tanah juga terbilang cukup murah, tidak sebanyak biaya membangun rumah dengan metode konvensial.
Semua bagian bangunan rumah sudah tersedia dari alam bisa di lihat dari atap dan dinding serta pijakan yang terbuat dari tanah. Di tahun1981, kota kecil ini baru dikenal warga dunia setelah seseorang yang bernama Umberto Coro membangun Hotel Desert Cave, hotel ini merupakan hotel pertama dan hotel ramah lingkungan yang berada di kota ini.
Semua bangunan berbahan tanah dan furniture hotel terbuat dari bahan yang di daur ulang. Hotel termurah yang terdapat di Australia hanya Anda temukan di kota kecil ini karena dengan harga 100.000/ per malam Anda akan mendapatkan fasilitas yang lengkap.
Meskipun di dalam bawah tanah, semua ruangan di dalam Hotel Desert Cave memiliki ruang-ruang yang cukup luas, seperti kamar, dapur, dan gudang. Selain rumah penduduk dan hotel, kota kecil di dalam tanah ini memiliki ratusan bangunan lainnya, seperti gereja, sekolah, kantor polisi, rumah sakit, kolam renang, bar, restaurant, dan pusat perbelanjaan.
Keunikan yang terdapat di kota kecil ini membuat Coober Pedy mendapat berbagai penghargaan pariwisata dan budaya. Hal ini juga membuat penasaran semua orang pada berbagai berita yang memuat tentang kota bawah tanah ini. Banyak juga yang menyebut kota ini sebagai “Opal City” karena 70 persen batu opal yang tersebar di dunia dipasok dari kota ini.
Selain memiliki keunikan tersendiri, kota yang terdapat di bawah tanah ini memiliki penduduk yang selalu menjaga lingkungan kebersihan di dalamnya. Hal ini menandakan warganya peduli terhadap lingkungan meskipun bangunan di dalamnya sedikit merusak kontur permukaan tanah. Kini kota cantik ini dihuni oleh 3500 penduduk yang berasal dari 45 negara dan menjadi tujuan para wisatawan asing.
Dari ulasan singkat tentang kota kecil di bawah tanah, apakah Anda tertarik ke sana? Jika Anda tertarik, Coober Pedy menjadi pilihan yang sangat tepat untuk mengisi liburan Anda.