0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“Guanxi was about being able to call up a person one hadn’t seen in years and ask for a favor.” John C. McCrae

 

Malam perlahan merayap di Chengdu membuat suasana di restaurant  berubah. Lampu hangat menciptakan bayangan lembut di dinding dan aroma soup dan tea melayang ringan di udara. Di luar, angin malam berbisik melewati jalanan, membawa keheningan yang hampir magis.

 

Saya duduk, menikmati sisa kehangatan soup di atas meja, sementara mata kembali tertuju pada anak muda di meja sebelah. Ia menggenggam secangkir tea yang hampir habis di tangannya seperti sedang menikmati percakapan sunyi dengan malam itu sendiri.

 

Rasa ingin tahu mulai menyala, seperti bara kecil yang enggan padam. “Kalau tadi kamu bilang tentang ‘chi le ma’, apa ada culture di sini yang unik seperti itu?” Saya memecah keheningan dengan nada penuh rasa ingin tahu.

 

Ia meletakkan cangkirnya perlahan, seolah sedang menimbang kata yang tepat. “Oh, there are tons of things like that. Tapi salah satu yang menarik adalah concept ‘guanxi.’ Ever heard of that ?” Saya menggeleng, memberi ruang untuk ia melanjutkan.

 

“Di sini, hubungan itu seperti benang yang mengikat segalanya, dari keluarga, teman, hingga urusan business. Guanxi adalah jalinan hubungan yang saling menguntungkan, tapi jauh lebih dalam dari sekadar transaksi. Ini tentang kepercayaan, loyalitas dan saling membantu.”

 

Saya berhenti menyeruput soup hangat dan meresapi kata-katanya. “Ah , seperti harmony dalam melody kehidupan.” Ia tersenyum kecil. “Betul, misalnya, jika seseorang membantu kamu hari ini, kamu merasa perlu untuk membalasnya suatu hari nanti,tapi bukan karena kewajiban.”

 

“Concept guanxi itu berarti bagaikan tarian yah. Ada ritme alami, saling memberi, saling menerima, tanpa tekanan, hanya niat baik.”Saya membalas lalu membayangkan bagaimana concept itu terjalin di kehidupan sehari-hari, seperti tenunan halus yang tak terlihat tapi begitu kuat.

 

“A small act of kindness today becomes a quiet promise of tomorrow’s goodwill.”

Part 2.

 

 

 

 

 

 

Bagikan ini:
error: Content is protected !!