0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“It’s not always easy to ask for help, but with the right people, you don’t have to.”

 

Tilahum masih tertawa saat saya dan Michael mulai membereskan meja dan mencuci piring. Tangan-tangan kami bergerak cepat, dan piring-piring tersusun tanpa banyak bicara. Keheningan yang mengikuti terasa utuh, seperti jeda dalam music yang justru membuat nadanya semakin dalam.

 

“Life lesson number one,” bisik Michael sambil membersihkan sendok terakhir, “surviving on fridge scraps is peak student training. This is our thesis defense.” Saya terkekeh. “And the fridge is the external examiner.” Kami saling tersenyum dan untuk sejenak, tak ada yang perlu dijelaskan.

 

Tilahum berdiri, masih mengusap sudut matanya yang sempat lembap karena tawa. Ia menatap kami cukup lama, lalu akhirnya berkata pelan, “Kalau kalian jadi menyeberang ke Germany untuk belanja, boleh saya titip… beberapa hal?” Nada suaranya nyaris malu-malu, khawatir merepotkan.

 

Matanya berpindah dari saya ke Michael, lalu kembali lagi, menimbang, seperti seseorang yang belum terbiasa meminta. Michael menimpali. “Also, we’re definitely getting pretzels. You know, to smuggle a bit of Germany back into Switzerland.” Matanya mengedip jenaka.

 

Tilahum tersenyum kecil, lalu berkata, lebih percaya diri, “Kalau begitu… saya juga ingin pretzel, kalau tidak terlalu berat. Dan beberapa batang chocolates, agar tidak selalu hanya jadi kenangan di dalam kulkas.” Kini ia sudah bisa menimpali candaan kami.

 

Saya tertawa pelan. “Don’t worry. Saya punya tas ransel yang ada rodanya, sudah menemani saya sejak kuliah di Inggris dan America. Punggung saya mungkin lelah, tapi roda tas ini adalah pejuang sejati.” Tawa kami kembali pecah. Tapi ada sesuatu yang tinggal lebih lama dari sekadar tawa.

 

Mungkin itu sebabnya pagi ini terasa berbeda. Karena kadang, justru dalam moment-moment kecil seperti ini, kita diingatkan: teman bukan hanya untuk tertawa bersama, tapi juga tempat bersandar, saat tangan sendiri tak lagi cukup kuat untuk menjangkau.

 

“Real friendship is knowing who to turn to, even when the weight of asking feels like too much.”

Part 6.

Bagikan ini:
error: Content is protected !!