0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“The way forward changes when we stop holding on to how it was supposed to go.”

 

Beberapa hari setelah kami kembali, saya dan Mbak Patsy bertemu lagi di sebuah mall. Meja kami terletak di dekat dinding, ditemani music yang mengalun pelan dan aroma tea yang menyusup tenang di antara percakapan.

 

Koper ungu itu tentu tidak ikut, tapi ceritanya masih tinggal, menggantung ringan di sela-sela tawa kami. “Mbak Sarah,” sambil tersenyum, “yang sulit itu bukan menarik koper yang rodanya sudah tidak utuh, tapi menerima bahwa kita tidak bisa membawanya seperti dulu.”

 

Saya terdiam. Kalimatnya melayang sebentar di udara sebelum jatuh pelan ke dalam hati. Saya mengangguk perlahan. Terkadang, pelajaran datang bukan dari hal-hal besar, tapi dari sesuatu yang rusak sehingga tak bisa lagi kita gerakkan dengan cara yang sama.

 

Dari Mbak Patsy saya belajar, bahwa menjadi kuat bukan berarti selalu sanggup dengan cara yang lama, tapi berani memilih cara baru saat keadaan meminta. Menyesuaikan langkah dan mencari irama yang lain.

 

 

Bahkan kalau itu berarti harus berhenti sejenak, memeluk beban dengan dua tangan, dan berkata, “Baiklah. Kali ini saya akan membawa kamu dengan cara yang berbeda.”

 

Hidup bukan soal seberapa keras kita menarik sesuatu, tapi seberapa jujur kita mau mendengar. Mungkin yang dibutuhkan bukan lebih banyak tenaga, tapi cara yang lebih lembut untuk melanjutkan. Cara yang tidak selalu cepat, tapi cukup.

 

Cukup untuk membawa kita pulang, meskipun perlahan. Cukup untuk tetap berjalan, meskipun tidak lagi sempurna.

 

“The path begins to unfold the moment we stop needing it to look the same.”

Part 52.

 

 

 

 

Bagikan ini:
error: Content is protected !!