0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“The beauty of getting lost is realizing how much there still is to be found.”

 

Tak lama berada di mobil, saya meminta Chris untuk berhenti sejenak di tempat laundry lain karena tempat langganan kami hari itu tutup. Chris mengangguk, lalu mengikuti arah dari aplikasi yang katanya hanya around the corner.

 

Namun jalan kecil itu justru membawa kami semakin jauh, melewati hamparan ladang yang sunyi dan rumah-rumah yang berdiri berjauhan. “Are you sure this is the right way?” saya bertanya sambil tertawa kecil.

 

“Waze says it’s here, Mama,” jawab Sophie sambil menatap layar ponsel yang menempel di dashboard. Kami saling berpandangan ketika pin point di map berhenti tepat di tengah sawah yang sepi.

 

Udara siang yang terasa kering, menyentuh kulit seperti napas matahari. Di kejauhan, seorang ibu duduk di beranda rumah kayu dan di depannya deretan botol berisi cairan bening yang memantulkan cahaya.

 

Kami berhenti di antara rasa haus dan rasa ingin tahu. Ternyata ia menjual es legen siwalan yang  sekilas mirip es kelapa muda, tapi aromanya lebih lembut dan manisnya halus seperti gula yang dilarutkan perlahan.

 

Setelah memastikan minuman itu baru saja diolah dan belum sempat berfermentasi menjadi tuak, kami memesan. Ibu itu menuangkan cairan bening ke dalam gelas plastic dengan senyum tenang.

 

Saat meneguk, rasa manisnya menyebar pelan, menenangkan tenggorokan kami yang kering. Sophie menatap ke arah saya yang masih menikmati sisa manis di lidah. “So even when we get lost, we still find something good.”

 

“Sometimes, what feels like a mistake is simply a quieter route to something beautiful.”

Part 43.

Bagikan ini:
error: Content is protected !!