“Sesungguhnya kebanyakan dosa anak Adam berada pada lidahnya.” (HR. Ath Thabarani, Ibnu Abi Dunya dan Al Baihaqi)
Rusia dan Kazakhstan secara geografis berbagi perbatasan negara terbesar di dunia yang membentang hingga ribuan kilometer. Rusia secara geopolitik menganggap Kazakhstan adalah halaman belakang dari negaranya dan melakukan kerjasama antariksa dengan menyewa tempat peluncuran kapal luar angkasa yang lokasinya berada di Kazakhstan.
Perang antara Rusia dan Ukraine yang saat ini berlangsung mengingatkan tentang sahabat saya sewaktu kuliah hukum di Manchester yaitu Arsyl dari Kazakhstan , Igor dari Rusia, Aleksey dari Georgia dan Okb dari Ukraine.
Disaat kami mengobrol bersama, tak pernah sedikitpun menyentuh hal yang sensitive tentang politic misalnya tentang revolusi orange di Ukraine atau pun revolusi mawar di Georgia.
Saya pernah menanyakan hal tersebut dan mereka serempak menjawab “Sarah, there’s a couple things we don’t talk about to make our friendship long lasting and that’s race, religion and politics.”
Hal tersebut mengingatkan akan pembicaraan saya dengan Chris. Disaat banyak yang ingin tahu alasan apa sehingga dia memilih convert to Islam , tak pernah sekalipun ia berkata negatif tentang agamanya yang dahulu.
Ia hanya menjawab dengan senyuman dan mencoba mengganti topic pembicaraan. Saya pernah menanyakan karena penasaran, “Buat apa saya menjawab jika itu hanya bisa menyakiti salah satu pihak? Bukankah kita diajarkan didalam islam bahwa bertutur kata yang baik atau diam termasuk salah satu dari empat etika kebaikan yang paling utama. Kamu tahu apa tiga etika kebaikan lainnya ?”
“Oh ada empat , apa yah ? Lupa ” dengan garuk kepala sambil cengengesan.
“ Etika kebaikan lainnya yaitu menahan amarah , meninggalkan hal-hal yang kurang bermanfaat, dan mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
Chris lanjut menerangkan dengan intonasi yang super sabar layaknya kesabaran guru TK disaat murid-muridnya malah sibuk panjat meja dan guling-gulingan dilantai disaat guru menerangkan.
“Sarah,always remember sebelum bertutur kata hendaklah dipikirkan terlebih dulu. Apabila telah jelas bahwa bahwa yang akan kamu ucapkan membawa kemaslahatan, maka you are free to talk. Apabila ucapan kamu akan membawa kemudharatan atau ragu lebih baik kamu diam, sayang.”
“Huh ? Only sayang ? I thought saya juga adalah permaisurimu, cintamu , permata hatimu ?”. Saya protes karena panggilan sayangnya kurang panjang dan tiba-tiba saya keluar dari konteks pembicaraan yang saat itu sedang serius.
Chris tersenyum penuh aura kesabaran sambil merangkul saya. Hangat sekali mungkin karena diselimuti oleh perasaan cinta saya yang sampai ke ubun-ubun. Didalam pelukannya, saya mencoba menyelami kata-kata tersebut.
Yes, diam bisa menunjukkan kedewasaan atau pun sebaliknya, kebodohan seseorang sehingga ada beberapa tingkatan orang diam, yaitu diamnya orang berilmu , diamnya orang yang memang pendiam, dan diamnya orang yang bodoh.
Tentunya diamnya orang yang berilmu adalah yang terbaik karena menyadari bahwa ada kebaikan di balik diam tersebut. Disaat saya bisa menahan lisan berarti saya mengizinkan hati untuk berbicara lebih banyak karena pada dasarnya setiap manusia memiliki hati untuk self-talk.
Adapun salah satu pembicaraan hati yaitu mengingatkan dan mengecam perilaku buruk.
Pandangan Chris, Arsyl , Igor,Aleksey dan Okb menjadi pengingat untuk selalu berkata baik atau diam. Hal tersebut sangatlah resonansi dengan kutipan dari Mark Twain,yang merupakan the father of American literature, “The right word may be effective, but no word was ever as effective as a rightly timed pause”.
Arsyl dan Aleksey dimana pun kamu berada sekarang, saya yakin kamu akan melakukan hal yang sama dengan saya saat ini, tak akan pernah henti untuk merangkai doa terbaik untuk Igor dan Okb.
On the authority of Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him), that the Messenger of Allah (peace and blessings of Allah be upon him) said:
Let him who believes in Allah and the Last Day speak good, or keep silent; and let him who believes in Allah and the Last Day be generous to his neighbour; and let him who believes in Allah and the Last Day be generous to his guest.
(HR Bukhari Muslim)
Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.”
(HR Bukhari Muslim)
February 28th, 2022