Buraida reported: The Messenger of Allah, peace and blessings be upon him, said, “Do not follow one glance at a woman with another. Verily, only the first one is for you and not the second.”
Buraidah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ali radliyallahu ‘anhu,
“Wahai Ali janganlah engkau mengikuti pandangan (pertama yang tidak sengaja) dengan pandangan (berikutnya), karena bagi engkau pandangan yang pertama dan tidak boleh bagimu pandangan yang terakhir (pandangan yang kedua).”
Setelah kami menikah di Indonesia, Chris akhirnya harus pulang ke Belgia karena izin di kantornya hanya untuk beberapa minggu. Saat itu saya belum bisa ikut karena saya masih mengurus surat izin tinggal.
Tibalah hari yang sangat tidak saya nantikan, hari di mana saya harus mengantarkan Chris ke aiport untuk berangkat ke Belgia duluan.
Rasanya saya ingin waktu di-freeze sehingga tidak perlu ada perpisahan atau ingin melompat ke waktu yang akan datang ketika surat izin tinggal saya sudah jadi dan saat ini adalah hari dimana saya ikut bersamanya untuk melanjutkan merajut cinta kami di sana.
Air mata saya semakin deras mengalir disaat Chris memasukkan koper hijaunya ke dalam mobil, bahkan kaki saya tidak dapat bergerak seakan bongkahan batu yang sangat besar dari dalam hati ikut menahan langkah kaki saya ke mobil.
Chris menghampiri saya yang masih terdiam kaku seperti patung, lalu perlahan menyentuh dan mengangkat dagu saya dengan satu tangannya.
Saya lalu mengangkat wajah yang masih penuh dengan simbahan air mata, seketika saya melihat sorot matanya yang sangat lembut di balik bola mataya yang hijau emerald.
Saya lalu berkata, “I don’t like the fact kalau kita harus berpisah untuk beberapa bulan, itu artinya trillions seconds.”
Mendengar ucapan saya, Chris langsung tertawa kecil dan berkata, “Sarah, di saat sedih pun kamu masih bisa lebay akut yah. Itu artinya ribuan tahun, atau kamu lagi menggunakan calculator cinta yah?”
“To be honest, saya sangat cemburu pada semua wanita yang akan ada di dekat kamu nantinya”, jawab saya.
“Sarah, you don’t need to be jealous. I commit to what I said because if its only promise, words are just that, words. It needs actions to make it happen”, jelas Chris.
“Caranya action bagaimana?”, tanya saya dengan suara yang sangat pelan karena suara saya sudah habis karena perasaan sedih yang sangat dalam.
“Saya akan menjaga pandangan saya”, jawab Chris.
“Oh okay, jadi kamu hanya melihat semenit saja yah?”, jawab saya dengan nada sedikit lega.
“No, even three seconds is already too long. Bukankah seperti kata hadist yang telah kita pelajari, glance it’s okay but not staring,” jawab Chris.
“Tentunya ini tidak mutlak dalam semua kondisi, misalnya jika di sana saya diobati oleh dokter wanita, akan tidak wajar jika saya langsung mengalihkan pandangan di saat dia menerangkan.” Chris melanjutkan perkataannya.
“Yang utama, niat dalam hati yang harus tetap saya jaga sehingga di saat saya memandang wanita lain, tidak membangkitkan nafsu saya”, Jelas Chris dengan intonasi yang penuh kesabaran.
Kata-kata Chris membuat saya tersadar bahwa pandangan adalah penunjuk jalan pada nafsu. Pandangan bisa membuat gerakan di hati menjadi keinginan dan berubah menjadi tekad lalu berakhir pada tindakan. Jika tindakan telah terjadi, tidak ada sesuatu apapun di dunia ini yang bisa menahannya.
Pandangan adalah titik terlemah untuk jatuh tersungkur pada godaan karena ada jalur penghubung yang sangat kuat antara hati dan mata.
“Sarah, one thing to bear in mind, being a male is the matter of birth, being a man is the matter of age, but being a real man for his woman is the matter of choice”, tambah Chris.
I can love a million girls, but I prefer to love you in a million ways. Yang utama, saya ingin menjaga hati saya karena di situlah tempat untuk merasakan tunduk kepada-Nya dan ketenangan hati jika dekat dengan-Nya”, Chris melanjutkan.
“Hijab saya sebagai lelaki adalah selalu berusaha untuk menjaga pandangan terhadap wanita lain”, kata Chris menutup pembicaraan.
Mendengar seluruh penjelasan Chris yang cukup panjang lebar, beban berat langsung hilang, karang di hati seakan langsung pecah dan langkah kaki saya menjadi ringan untuk mengantar dirinya ke airport.
“Pandangan mata adalah panah beracun di antara panah-panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku maka Aku ganti dengan keimanan yang dirasakan manis dalam hatinya.” (HR. Hakim).
February 21st, 2018
