The winning smile
“We shall never know all the good that a simple smile can do”.
Mother Teresa
Jaman saya kecil , saya selalu senyum dengan bibir agak digigit agar bibir terlihat tipis , malah kalau perlu saya minum fanta rasa strawberry dahulu, dan diminum sambil dikulum agar bibir saya juga ikutan merah .
Kenapa ? karena dulu menurut saya standard senyum menawan itu bibir tipis dan merah. Dengan berjalannya waktu ternyata saya salah, senyum menawan itu datangnya dari dalam diri kita.
Dalam dunia business, ternyata ada yang namanya the winning smile dan menurut saya sangat membantu dalam networking saya.
The winning smile memberikan sign ke business partner atau bahkan ke orang yang baru di kenal kalau saya orangnya easy going dan bisa di percaya. #sambil kipas poni
Disaat persaingan bisnis yang sangat kuat dan banyak competitors terutama di dunia export, tentunya mereka akan mencoba membanting harga , kalau perlu menawarkan harga harakiri .
Tetapi jika product kita qualitynya bagus, punya good communication skills ditambah dengan winning smile, bagaimana tidak meleleh itu buyer jika bertemu kita.#kibas poni lagi
Tapi ingat jangan hanya winning smilenya yang di improve, product yang ditawarkan juga harus high quality dan menawan.
Kalau cuma bermodalkan senyum saja dan disaat meeting kamu hanya sibuk senyum , percaya deh , kamu pasti akan langsung di kira orang gila dan dipanggilkan security untuk disuruh pulang.
Apakah the winning smile? itu adalah senyum yang tulus atau kalau bule menyebutnya senyum duchenne. Senyum ini adalah senyum yang terjadi secara spontan disaat orang tersebut benar benar merasa sangat bahagia.
Duchenne di ambil dari nama penemunya yaitu Guillaume Duchenne . Dia adalah orang yang sangat detail memperhatikan ekspresi wajah orang. Ilmunya sampai sekarang di pakai untuk mendeteksi kebohongan di negara Barat. Keren yah.
Ciri cirinya apa ? secara garis besar, kuncinya ada di otot mata . Coba bandingkan dengan senyum sosial atau senyum basa basi.
Disaat kita tersenyum cuma sebatas basa basi akan sulit menggerakkan otot di samping mata. Tidak banyak yang tahu akan senyum basa basi ini, tapi secara natural , alam bawah sadar kita akan bisa membedakannya.
Nah, the winning smile itu seperti apa? sebelum di bayangkan , saya ingatkan dahulu jangan sampai baper yah , okay sekarang coba bayangkan senyumannya George Clooney atau David Beckham yang tidak hanya manis menggoda tapi juga sangat menawan.
Bagi orang seperti David Beckham atau George Clooney sangat mudah memberikan senyum dengan cakar ayam di sudut matanya, makanya banyak yang meleleh melihat senyumnya .
Semakin tua bukannya makin membosankan tapi malah makin mempesona, kenapa ? karena semakin tua, otot matanya semakin terlatih.
Untuk George Clooney saya belum pernah melihat secara langsung, tapi David Beckham kebetulan beberapa kali lihat dijaman saya dulu kuliah hukum di Manchester.
Lihatnya jarak jauh tentunya , bagaimana mau jarak dekat, mau maju 1 cm saja, sudah di dorong dorong dengan fans yang lain sambil teriak teriak, “ Beckham , AAAAHHH Oh My God , he is so cute!!!” .
Saya sih tidak mau teriak , bukannya sok cool , tapi kaki saya sudah di injak injak duluan oleh fans lain yang histeris. Saya malah sibuk teriak, ”Aduh sakit tauuu !”. Lagi kesakitan , mana sempat saya teriak “ Ouch, it’s really hurt , oh my Gosh ,ouchh ouch “.
#giggle
Oh indahnya, the winning smile.Mulai hari ini berikanlah senyum tulusmu karena senyum yang tulus itu adalah bahasa universal dan memang menular , tidak percaya ?
Silakan lihat foto senyum tulus anak saya di postingan ini, secara otomatis kamu pasti akan tersenyum juga.
Ada pepatah : “Mulailah harimu dengan senyuman , jika tidak ada yang disenyumin, senyum senyum saja sendiri”.
#homesweethome #selfie
