“If we wait until we’re ready, we’ll be waiting for the rest of our lives.”
― Lemony Snicket
Hong Kong terlihat special tidak hanya sebagai pusat keuangan setelah New York dan London juga sebagai kota paling vertical di dunia mengalahkan Shenzen, New York City dan Dubai. Namun bagi saya, Hong Kong sangat special karena di sanalah tradeshow luar negeri pertama saya.
Tanpa ada persiapan yang matang, saya akhirnya berangkat ke negeri beton. Namun ternyata tradeshow tersebut khusus mencari para investor yang ingin membuat pabrik di Indonesia sehingga harapan saya memudar dan pupus perlahan.
“Tatu, kenapa tidak diberitahu yah kalau acara ini bukan untuk company pemula ? Anganku pulang dapat banyak buyer, malah salah ikut pameran.”
“Iya, Sar. Semua pasti ada hikmahnya, mana name cardnya, mau ikutan nggak ke city centre besok cari buyer ?”
Hati yang tadinya luruh diselimuti rasa sedih langsung berubah di penuhi semangat yang mengegelora. Yep, terkadang kita kuat karena dipaksa oleh keadaan, kita bertumbuh karena dipaksa oleh kenyataan. Tidak apa-apa, terkadang untuk menjadi kuat sesekali perlu di paksakan.
Sometimes, events occur before I am ready for them to happen. It doesn’t indicate the timing is wrong. Instead, it suggests it is just right and that Allah recognizes my readiness.
Perhaps I required that extra push in the right direction to set me on my path. I will embrace this new journey with all that I am. Even if I cannot perceive it yet, everything unfolds exactly as it should.
Dear Tatu, kisah kita belasan tahun lalu tetap terpatri dan sungguh berkesan hingga kini. I knew the fear was kicking in, but at that time, I needed a little push at the right time. Timing is not always in my hands, but I should trust it’s always in the right direction.
“In any given moment we have two options: to step forward into growth or step back into safety.” — Abraham Maslow
