0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“In the pause between steps, we start to see what truly matters.”

 

Chris, Sophie  dan saya berjalan perlahan menuju mobil. Jalan pasar mulai lengang, hanya tersisa suara sandal para pedagang yang sibuk merapikan sisa dagangan.

 

Udara sudah tak sehangat tadi pagi, tapi masih membawa aroma tanah basah, daun pisang, coffee, aneka rempah dan jejak minyak goreng dari warung kecil di ujung lorong.

 

Saya tertinggal sedikit di belakang, mata  menyapu setiap sisi mencari penjual tempe yang jarang terlihat di kota besar seperti tempe mlanding, debog atau benguk, makanan yang lahir dari ketekunan dan pengetahuan turun-temurun.

 

Pasar besar seperti ini dan sudah hidup sejak pukul dua dini hari adalah tempat di mana para pembuat dan pembeli bertemu tanpa ada orang ketiga. Di sini, kepercayaan mengalir setulus tangan yang saling menukar hasil kerja dan rasa.

 

Sophie berjalan beriringan dengan Chris menuju mobil sembari membawa aneka jajanan yang masih hangat. Saya menatap satu sudut pasar yang mulai sepi sebelum akhirnya ikut melangkah.

 

Setiap perjalanan selalu membawa pulang sesuatu yang lebih dari sekadar barang belanjaan. Ada pelajaran tentang kesederhanaan  dan bagaimana hal-hal kecil seperti makanan traditional tetap bisa bertahan di tengah arus yang cepat.

 

Keindahan itu ternyata sering tak menonjol. Ia bersembunyi di antara yang biasa, menunggu hati yang berjalan pelan agar sempat menyapanya.

 

“Those who walk slowly often arrive closer to themselves.”

Part 40.

Bagikan ini:
error: Content is protected !!