Venice atau Venezia (dalam bahasa Italia) adalah sebuah kota di timur laut Italia dan ibu kota wilayah Veneto. Kota ini terletak di tengah-tengah laguna di ujung barat laut Laut Adriatik, di antara sekelompok 118 pulau-pulau kecil yang dipisahkan oleh kanal dan dihubungkan dengan jembatan yang jumlahnya sekitar 400 buah.
Kanal-kanal tersebut dibuat untuk lintasan perahu dan memperkuat kepulauan agar gedung-gedung dapat dibangun. Jembatan-jembatan yang dibangun di atas kanal-kanal tidak lain untuk mempermudah para pejalan kaki melintasi pulau-pulau. Banyaknya kanal yang dapat dijumpai di sana membuat kota ini sering disebut sebagai kota kanal.
Kota ini terkenal dengan sarana transportasi air yang tersedia di sana, seperti bus air dan gondola. Sarana transportasi umum utama di kota kanal ini adalah bus air bermotor yang mengarungi rute reguler di sepanjang Grand Canal dan antara pulau-pulau di kota.
Gondola yang masih digunakan oleh orang-orang asli sana saat ini adalah traghetti (bentuk jamak dari traghetto), yaitu kendaraan air sejenis perahu yang didayung oleh dua orang.
Venice merupakan kota yang luar biasa indah. Bahkan seorang penyair inggris, Samuel Rogers (1822), pernah mendeskripsikan keindahan kota ini dalam syairnya. Bagaimana tidak, arsitek dan seniman termasyhur seperti Palladio, Titian, dan Tintoretto turut andil dalam memperindah kota ini hingga digambarkan seperti la serenissima, “kota yang paling tenang” atau “megah”.
Sayangnya, baru-baru ini keindahan dan kecantikan kota Venezia tengah terenggut. Belum lama ini tersiar kabar bahwa terjadi fenomena aneh di kota tersebut, yakni mengeringnya sebagian kanal di kota wisata yang terletak di bagian utara Italia.
Kekeringan ini diduga akibat anomali cuaca yang terjadi beberapa bulan terakhir sehingga membuat laguna yang mengitari Venezia mengering dan akhirnya beberapa kanal di bagian tengah kota kehilangan aliran air.
Bencana kekeringan tersebut membuat banyak gondola berhenti beroperasi dan hanya terparkir di dasar kanal. Grand Canal sementara ini hanya terbuka untuk bus air kota yang telah dialihkan dari saluran yang lebih kecil. Kelangsungan industri pariwisata di kota ini pun jadi terganggu. Yang lebih parahnya lagi, keindahan dan kecantikan kota kanal ini jadi berkurang, tidak seperti sedia kala.
Cuaca ekstrim saat musim dingin dengan suhu tidak lazim disebut-sebut turut mempengaruhi siklus pasang surut perairan di sekitar Venice, kemudian semakin diperparah dengan fenomena super blue blood moon. Fenomena ini menyebabkan permukaan Laut Adriatik menyusut dan berpindah ke perairan Mediterania yang lebih hangat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti ekologi dari Universitas Ca’ Foscari, anomali cuaca menyebabkan penurunan ketinggian gelombang pasang di perairan Adriatik.
Ini pula yang mengakibatkan aliran air menuju kanal-kanal di dalam kota Venezia terhambat dan membuatnya mengalami kekeringan. Belum lagi ditambah dengan pengaruh curah hujan yang turun cukup drastis dalam tiga tahun terakhir ini sehingga membuat level air di kota ini turun hingga lebih dari 60 cm.
Sebenarnya ini bukan kali pertama kota cantik ini mengalami penurunan level air yang signifikan. Pada tahun 2016, level air turun hingga 66 cm. Ini membuat permukaan air di perairan kota Venice sempat dikabarkan berada seperempat di bawah batas normal.
Di tahun 2008 dan 1989, level air pun pernah turun hingga mencapai angka yang lebih parah, yakni 90 cm. Penurunan level air yang terekstrim terjadi pada tahun 1934, di mana gelombang surut menurunkan level air hingga 121 cm.
Kondisi cuaca saat ini sudah sangat sulit diprediksi. Meski permukaan air di kota kanal ini sempat hampir berada di bawah batas normal dua tahun lalu, anehnya justru banjir datang berkali-kali pada tahun 2017 ketika hujan deras tiba-tiba mengguyur kota Venice di peralihan musim.
Hal tersebut membuktikan bahwa perubahan cuaca sekarang dalam kondisi yang membahayakan. Sesuatu yang buruk bisa saja terjadi secara tiba-tiba. Sebelum hal ini terjadi di tempat lain, maka sebaiknya kita semakin giat memperbarui planet ini. Dengan demikian, kecantikan dan keindahan juga dapat tercipta di setiap belahan bumi, tidak hanya di Venice.