“Knowing trees, I understand the meaning of patience. Knowing grass, I can appreciate persistence.” —Hal Borland
Kerlip bintang di langit ditemani secercah cahaya rembulan seakan menyapa dan menemani langkah saya memasuki lounge di airport. Ini pertama kalinya saya mengikuti tradeshow keluar negeri sehingga saya tak ada bayangan apa pun akan seperti apa perjalanan saya di Hong Kong nantinya.
Saat memasuki lounge, terlihat sekeliling sudah penuh dan pandangan saya menyapu ke seluruh ruangan hingga terlihat ada satu spot kursi yang kosong. Didepannya duduk seorang wanita cantik menikmati tea hangat dan sepiring kecil kue traditional.
Saya menghampiri sembari melepaskan senyum kecil dan ternyata satu rombongan tradeshow. Kami berangkat bersama namun sesampai di Hong Kong langsung shock ternyata pameran tersebut adalah acara para investor Hong Kong yang akan membangun pabrik di Indonesia.
“Tatu, kita salah ikut pameran, tidak butuh kita sebagai produsennya. Lagipula ini sudah skala produsen yang gigantic.”
“Iya , Sar. Besok aku mau keliling city centre cari buyer langsung yang butuh exporter kain seperti aku. Harus berusaha, apapun hasilnya nanti.” Tatu penuh semangat.
Kalimatnya yang singkat namun sangat gigih sungguh menyentuh hati karena saya walau pun sedih namun menerima dan sekadar menjadikan pelajaran agar jangan salah ikut pameran lagi. Namun ucapan Tatu membuat semangat saya ikut kembali berkobar.
True, efforts never go in vain. I may not see the results in the form of what I want to achieve but it will certainly help me to achieve something else which is new life skills such as persistence, perseverance and patience.
Dear Tatu, perkataan dirimu belasan tahun lalu sungguh menginspirasi daku saat itu. True, efforts produced experience so cant be vain or wasted. There is always something taught and learnt from every effort, even when expected result may not have come right away.
“Sometimes things aren’t clear right away. That’s where you need to be patient and persevere and see where things lead.” —Mary Pierce