Okayama Jeans mempunyai keunikan tersendiri terutama dari proses produksinya yang mengutamakan kepentingan lingkungan. Tentunya sepeti kita tahu, selain sneaker, jeans adalah salah satu fashion item yang wajib agar kita tetap terlihat stylish karena jeans bisa dipadukan dengan beragam gaya dan keperluan.
Walau pun banyak yang beranggapan bahwa jeans dengan kualitas terbaik di dunia adalah buatan dari Amerika Serikat namun kenyataannya tidaklah seperti itu. Tidak banyak yang tahu bahwa di salah satu daerah di Jepang yaitu distrik Okayama adalah tempat yang merupakan surga bagi para pecinta jeans.
Selain melihat jajaran pengrajin tenun, di daerah tersebut terdapat tiga perusahaan besar jeans yang menjadi tulang punggung tenun denim. Mereka adalah Bobson, Big John, serta Betty Smith dan mereka menyediakan jeans dengan produksi massal.
Kisah Okayama jeans yang Menjadi terkenal ke Seluruh Dunia
Kebangkitan Okayama sebagai kiblat denim bermula pada aksi sebuah perusahaan tunggal – Maruo Clothing yang kemudian yang kemudian berganti nama menjadi Big John. Maruo adalah pemimpin dalam ekspor terbesar Kojima pada saat itu – seragam sekolah. Namun, setelah perang, kapas tidak banyak tersedia sehingga Maruo membuat seragam dari serat sintetis murah yang disebut vinylon.
Hal ini berjalan baik sampai pembangkit tenaga listrik tekstil Toray dan Teijin mulai menjual poliester yang lebih baik yang disebut Tetoron dan mengunci Maruo dari pasokan. Tiba-tiba sekolah meminta seragam Tetoron, dan bisnis seragam vinylon Maruo mengalami kebangkrutan.
Setelah pascaperang, Maruo juga memproduksi jaket musim dingin dan menjualnya ke toko di pasar gelap Ameyoko Tokyo bernama Maruseru. Sebagai sumber penghasilan tambahan, Maruo mengambil pekerjaan kontrak dari Maruseru untuk memotong kembali jeans Amerika lama yang dibuang agar sesuai dengan tubuh Jepang. Maruseru kemudian memiliki ide tentang bagaimana menyelesaikan masalah persediaannya untuk jeans: Maruo harus bisa membuat jeans sendiri, tentu saja jauh lebih murah daripada impor dari Amerika.
Dengan hancurnya bisnis seragam sekolah, Maruo mempertaruhkan seluruh bisnisnya untuk menjadi produsen jeans. Hal tersebut pasti terasa seperti langkah gila pada saat itu karena hampir tidak ada seorang pun di Okayama yang memiliki celana jeans. Pada tahun 1967, Maruo meyakinkan Cone Mills di North Carolina untuk mengirimi mereka gulungan pendek dan gulungan B-grade, yang kemudian mereka buat menjadi produk yang bernama Big John. Merek ini kemudian menjadi merek jeans terlaris di Jepang selama tahun 1970-an – bahkan mengalahkan jeans Amerika yaitu Levi’s, Lee, dan Wrangler.
Okayama Jeans dan Osaka 5
Meski memiliki tiga perusahaan jeans besar, kiprah Okayama sebagai daerah penghasil jeans turut di pengaruhi oleh kehadiran Osaka 5. Osaka 5 adalah lima orang pemilik perusahaan jeans terbesar di Jepang yang memiliki hubungan khusus dengan para pengrajin jeans di Okayama. Kelima orang itu adalah Hidehiko Yamane dari Evisu, Shiotani Bersaudara dari Warehouse, Mikiharu Tsujita dari Full Count, Shigeharu Tagaki dari Studio D’Artisan dan Yoshiyuki Hayashi dari Denime.
Osaka 5 ini memesan khusus jeans dengan edisi terbatas ke para pengrajin jeans di Okayama yang nantinya akan mereka pasarkan ke seluruh dunia. Alasan mengapa mereka mempercayakan kebutuhan produk eklsusif tersebut ke pengrajin denim di Okayama karena rekam jejak para pengrajin di sana yang telah diakui sampai ke seluruh dunia. Melalui strategi pemasaran tersebut sehingga nama Okayama Denim semakin dikenal dunia terutama setelah tahun 1990an.
Sekarang, Okayama semakin ramai sekali dikunjungi bahkan pemerintah Kojima menetapkan Okayama sebagai daerah wisata bertema jeans. Di sana Anda bisa dimanjakan dengan suasana yang serba biru ala denim bahkan juga terdapat es krim rasa blueberry dengan warna krim yang sangat mirip dengan warna Okayama jeans.



