0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“What is given with love lingers beyond the taste, leaving warmth in the heart.”

 

Saya meletakkan koper dan tas di sudut ruangan, lalu duduk di tepi ranjang, membiarkan tubuh meresapi kelembutan setelah perjalanan panjang. Sementara itu, Chloe masih asyik dengan buah-buahan di meja, jemarinya menyentuh permukaan apple merah yang mengilap dengan mata penuh rasa ingin tahu.

 

“Can I try one, Mama?” tanyanya, menoleh dengan harapan yang tersirat di suaranya. Saya mengangguk, dan dengan cekatan, ia memilih sebutir anggur. Namun, sebelum menggigitnya, ia teringat sesuatu, lalu berlari ke wastafel, mencucinya dengan teliti sebelum kembali ke kursinya.

 

Ia menggigit anggur itu perlahan, matanya mengerjap, seolah rasa manis yang menyentuh lidahnya lebih istimewa dari yang ia bayangkan. Saya tersenyum, lalu berjalan ke balcony, membuka lebih lebar pintu kaca. Udara pagi mengalir masuk, membawa kesejukan yang berpadu dengan aroma embun yang segar.

 

Sinar mentari mulai memantul di jendela-jendela kaca gedung apartement ini, menciptakan kilauan lembut seperti serpihan emas yang berhamburan di udara. Hatyai mulai terbangun, suara langkah kaki di trotoar berpadu dengan deru kendaraan membentuk simphony kehidupan yang akrab meski asing

 

Di belakang, saya mendengar Chloe bersenandung kecil, larut dalam kesederhanaan yang begitu murni. Dalam keheningan ini, saya menyadari bahwa kebahagiaan sering kali hadir dalam bentuk yang tak terduga, sesederhana sebutir anggur yang manis.

 

“Mama, this is the best fruit ever!” serunya riang sebelum mengulurkan satu butir ke arah saya. Saya menerimanya, menggigit perlahan, merasakan kesegaran yang sama.

 

Mungkin ini bukan buah terbaik yang pernah ada, tapi pemberian yang tulus telah menjadikannya lebih dari sekadar rasa di lidah, ia menjadi sesuatu yang terasa hingga ke hati. Ternyata yang membuat sesuatu istimewa bukanlah kesempurnaannya, melainkan makna yang melekat di dalamnya.

 

“A heartfelt gift leaves a taste that lingers beyond the lips, resting in the soul.”

Part 9.

Bagikan ini:
error: Content is protected !!