0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“The artist’s world is limitless. It can be found anywhere, far from where he lives or a few feet away.” Paul Strand

 

Mata wanita tua itu tertuju pada satu sudut meja, tempat tumpukan tas kain perca baru saja disusun rapi oleh Mbak Patsy. Ia memberi isyarat halus, dan staff di belakangnya segera mendorong kursi roda mendekati meja tersebut.

 

Warna tas kain perca tersebut lembut dengan potongan kain  yang tidak seragam, tapi justru di situlah keindahannya. Ada tenun biru samar yang pernah hidup di sarung lama, potongan batik dan sehelai lurik yang menyatu.

 

Tanpa banyak bicara, wanita tua itu mengangkat tangannya pelan, memberi tanda kecil sebagai perintah kepada salah satu asisstantnya. “All of them,” katanya perlahan namun tegas.

 

Assistantnya mengangguk dan segera menghampiri Mbak Patsy dengan senyum sopan. Mbak Patsy sempat terdiam dengan mata yang sedikit membesar. “All, Ma’am?” tanyanya pelan, memastikan ia tidak salah dengar.

 

“Yes, you can feel the hands that made them.” jawab wanita tua dengan mata yang masih menatap tas-tas itu. Ia berbicara dalam bahasa Mandarin dan translator Mbak Patsy menjelaskan dengan lugas.

Ia lalu memandangi Mbak Patsy lama, seolah menelusuri sesuatu yang tak kasat mata. “You know,” suaranya kini lebih lembut, “perfection isn’t always the most beautiful thing. Sometimes, what’s imperfect holds more truth.”

 

Hanya dengan satu kalimat lembut, wanita tua itu mampu mengingatkan saya bahwa segala yang dibuat dengan hati akan selalu menemukan jalannya untuk dikenali.

 

“Every creation holds the quiet fingerprints of its maker’s heart.”

Part 8.

 

Bagikan ini:
error: Content is protected !!