Salar de Uyuni adalah daratan garam terbesar di dunia yang terletak di Provinsi Daniel Campos, Potosi, barat daya Bolivia. Tempat ini memiliki luas 10.582 kilometer persegi, berada di dekat puncak Andes pada ketinggian 3.659 m di atas permukaan laut.
Daratan garam ini memiliki pemandangan alam yang sangat luar biasa cantik. Bagaikan cermin terbesar di bumi ini, langit seolah menyatu dengan daratan ini tanpa garis horizon yang nampak membatasi keduanya. Awan dan garam tampak menyatu dengan indahnya.
Keindahan tersebut semakin menjadi saat musim hujan berlangsung. Ketika lapisan tipis air melapisi tanah dan biru cerahnya langit Bolivia yang dihiasi dengan titik-titik awan, Salar de Uyuni tampak menjelma menjadi langit.
Jelmaan kecantikan yang luar biasa tersebut tidak lain terbentuk secara alami melalui proses alam yang terjadi sejak ribuan tahun lalu. Daratan ini menyimpan cadangan litium dalam jumlah yang sangat banyak. Tempat ini menjadi rumah bagi 50 hingga70 persen cadangan litium yang ada di dunia.
Adapun terbentuknya daratan garam terbesar di dunia ini adalah setelah beberapa danau yang menduduki daerah itu selama lebih dari 12.000 tahun mengalami kekeringan. Danau prasejarah yang melingkupi daratan garam tersebut berada di dekat puncak gunung Andes. Danau-danau tersebut kemudian mengalami kekeringan beratus-ratus kali selama ribuan tahun lamanya sehingga kekayaan garam yang mereka miliki pun jadi mengendap. Endapan garam yang terkandung tersebut kemudian meluluh dan mebentuk Salar de Uyuni ini.
Daratan garam ini mengandung banyak sodium, potasium, litium, magnesium, termasuk juga borax. Di antara semuanya, kandungan yang paling banyak dimiliki adalah litium. Senyawa tersebut diyakini sebagai komponen yang sangat penting karena merupakan komponen vital bagi banyak baterai elektrik yang biasa digunakan untuk produk-produk farmasi, smartphone, dan baterai elektrik mobil.
Daratan putih berlantaikan garam ini beberapa bagiannya memiliki lapisan yang lebih tebal. Lantainya tidak sepenuhnya mulus, terdapat beberapa pulau yang menghiasi daratan ini. Pulau yang tebesar adalah pulau Isla Incahuasi (“Inca house”), puncak gunung berapi kuno. Pulau tersebut kini menjadi tempat pemberhentian penuh batu dan kaktus bagi wisatawan yang datang. Letaknya berada di tengah-tengah Salar de Uyuni.
Hampir tidak ada hewan liar dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di daratan garam ini. Tumbuhan yang masih bisa ditemukan di sana didominasi oleh kaktus raksasa (Echinopsis atacamensis pasacana, Echinopsis terijensis, dan sejenisnya). Tumbuhan tersebut dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 12 m. Beberapa tumbuhan semak seperti Pilaya dan Thona juga hidup di sana. Quinoa dan quenue pun dapat ditemukan di Salar Bolivia ini.
Tiga spesies burung flamingo merah muda Amerika Selatan kerap datang setiap bulan November untuk berkembang biak di daratan garam ini. Ketiga spesies tersebut adalah Chilean, Andean, dan burung flamingo langka seperti puna (Jame’s Flamingo). Horned coot, angsa Andean, Andean hillstar, dan 80 jenis burung lain pun terlihat di sana. Di pulau-pulau yang terdapat di Salar juga tinggal koloni hewan menyerupai kelinci seperti viscachas.
Salar de Uyuni merupakan salah satu ikon pariwisata di Bolivia. Banyak turis lokal dan mancanegara yang berbondong-bondong datang mengunjungi daratan garam terbesar di dunia ini. Mengingat pariwisata adalah salah satu sumber ekonomi yang penting bagi Bolivia, maka kelestarian daratan garam ini pun patut dilestarikan keberadaannya.
Bagi para wisatawan yang datang kiranya berwisata secara ekologis. Misalnya dengan tidak merusak keindahan alam yang luar biasa tersebut atau mengotorinya dengan sampah. Para aktivis lingkungan sangat mengkhawatirkan tempat ini menjadi target penggalian litium dan aktivitas wisata yang dapat merusak ekosistem di sana. Namun, hal tersebut dapat dihindari jika terjalin kerjasama yang baik antara penduduk di sana, pengelola tempat wisata, dan wisatawan yang datang ke Salar de Uyuni.
 
 
 
 
					
												
