0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

Remember this, your life is not about you. Rather your life is about the lives of everyone you touch. When you make your life about everyone you touch,you will never wake up feeling anxiety or worry or stress again. When you walk into the room , your intention should be to ‘heal’the room.”

Vishen – Entrepreneur and activist on a mission to raise human consciousness

Langit diselimuti birunya langit dan diikat oleh awan seputih mutiara saat saya , George dan Xavier sedang sibuk menikmati crab cake bersama-sama dalam satu wadah.   Daniel datang menghampiri sembari tersenyum lebar melihat kami rukun dan damai karena satu suara: kelaparan.

 

Hey Daniel ,ini ada crab cake , cuma sepotong tapi  saya pisahkan potongaan yang paling besar untuk kamu. Oh ya bagaimana di court ?” Menyodorkan lunch box yang berisi crab cake terbungkus kertas tissue.

 

That’s so sweet of you. Nanti sore saya lanjut ke jail menengok salah satu client.”

 

“Wah hebat sangat totalitas walau pun tanpa imbalan. Kamu juga George, sebagai dokter  masih meluangkan waktu untuk membantu wanita dengan mental health problem . Xavier, kamu juga tulus membantu dengan pengobatan gratis di negara kamu. WOW.” Saya berdecak kagum sembari bertepuk tangan.

 

“Haiti bukanlah negara yang kaya, saya membantu mereka yang dibawah garis kemiskinan.”Xavier menjelaskan dengan nada datar tanpa ada niat sedikitpun untuk membanggakan diri.

 

Vibes kalian sangat positif, saya yakin vibrasinya akan tetap saya rasakan walau pun nanti saya lanjut kuliah nun jauh di Eropa .”

“Kenapa harus kembali ke  Eropa ,di sana tidak ada crab cake.”

“ Disini saja, ada kita.Di eropa tidak ada kita”

” Bagaimana kalau ke Haiti ?”

 

Mereka bergantian mencoba merubah pemikiran dan saya sambut dengan gelak tawa karena lucu mendengarkan segala argumen mereka.

America adalah negara yang indah dan universitasnya juga outstanding tapi saya merasa lebih nyaman tinggal di Eropa. “

 

You know what, satu pinta saya di dalam pintalan doa malam ini semoga bisa mempunyai  hati setulus kalian. What a hero !”Melanjutkan pembicaraan sambil menengadahkan kedua belah tangan keatas.

 

“Sarah , kami bukan hero.”Daniel menerangkan dengan mulut setengah terkatup mencoba menyelesaikan kunyahan terakhir dari crab cake.

 

“Kami hanya ingin menjadi manusia yang bermanfaat. Pertanyaan penting yang harus sering kita tanyakan adalah how many lives will I touch because I was here on this earth?”Xavier ikut menambahkan.

 

Exactly , bagi saya it’s about a vision that’s bigger than me.“Timpal George memandang lembut ke arah saya.

“Yes, saya mempunyai visi yang sama dengan kalian  yaitu to contribute to something larger than myself.” Daniel melanjutkan kini dengan senyum lebarnya yang sudah tidak terhalang oleh crab cake.

 

“Saya pernah beberapa kali kerja volunteer  misalnya saat di Leeds menjemput international student yang baru datang dan juga saat acara commonwealth games di Manchester. Namun, itu hanya hal kecil yang tidak sehebat kalian. “

 

“Bagaimana kalau setelah kamu dan Xavier pulang kampus,  kita berempat berkunjung ke  penjara, kamu bisa volunteer menemani sebagai assistant saya .”

 

“Minggu depan saya juga butuh assistant di kelas depresi berikutnya.”  George menambahkan dengan senyum lembut yang tak pernah lepas dari bibirnya sejak pagi tadi.  Mata electric blue yang teduh dengan rambut nectar blondes membuat senyumnya makin terlihat sempurna.

 

“Sarah, kamu juga bisa volunteer di hospital, tapi di Haiti.” Xavier ikut menambahkan sembari tersenyum dengan sorot mata jenaka. Serempak mereka tertawa melihat saya memonyongkan bibir tanda protes namun hati yang sedari tadi terasa gersang langsung lembut mendengarkan tujuan hidup mereka.

 

“Well if you think about our Tombstone’s, they have the date we were born in and  the date we died. But really, it’s what we do with the gap in between.

There’s a poem called The Dash. You know, it’s the dash that matters, is what we do between the time we’re born and in the time we die. That gives our life meaning.

If we live our lives with a finite mindset, which means to accumulate more power or money than anybody else, to outdo everyone else, we don’t take any of it with us. We just die.

The way we want to be remembered is what kind of people we were. Devoted mother, loving father, what kind of person we were to other people. “

Simon Sinek – the author of Start with why

 

May 30th, 2022

Bagikan ini:
error: Content is protected !!