Kalung tanduk adalah kalung yang material utamanya berasal dari tanduk binatang, seperti kerbau, sapi, banteng, lembu, dan hewan lainnya yang memiliki tanduk. Kalung berbahan ini kini tengah digemari banyak orang karena keunikannya yang memiliki ciri khas berbeda dengan kalung-kalung lain.
Jika sebelumnya perhiasan hanya dikenal terbuat dari emas, perak, atau logam mulia lainnya, tak disangka bahwa tanduk juga bisa dikreasikan menjadi kalung, gelang, liontin, cincin, anting, dan berbagai aksesori lainnya. Dengan keahlian tangan yang luar biasa sehingga bisa mengubah tanduk yang dibentuk sedemikian rupa menjadi barang seni bernilai tinggi.
Sejarah Munculnya Kalung Tanduk
Kerajian tanduk awalnya muncul pada awal abad ke-19. Pada masa itu sapi dan kerbau digunakan oleh para petani sebagai tenaga utama di sawah mereka. Bagi kalangan menengah dan kaum elite, mereka akan memiliki sapi atau kerbau untuk membajak sawah saat musim panen tiba, sedangkan kaum menengah ke bawah perlu menyewa hewan tersebut dari kaum di atas mereka.
Layaknya makhluk hidup lain, sapi dan kerbau pun semakin hari semakin menua dan kemudian tak lagi bernyawa. Ketika hewan tersebut mati, pemiliknya akan membakar tanduk mereka hingga menjadi abu dan memakamkan bangkainya di tanah sawah sebagai pupuk dan sebagai penyembahan atas kerja keras selama hidupnya di ladang. Itulah mengapa sebagian dari tubuh dan jiwa dari hewan tersebut harus kembali ke tanah setelah kematiannya.
Namun, pada suatu ketika para pengrajin terampil menemukan cara untuk membuat tanduk menjadi barang berguna yang dapat dipakai untuk keperluan sehari-hari. Mereka mengubah tanduk menjadi seperti mangkuk, nampan, dan sendok untuk peralatan rumah tangga.
Lambat laun keterampilan para pengrajin semakin tinggi dan terasah. Mereka pun akhirnya menemukan cara mengubah tanduk menjadi benda-benda kecil untuk aksesori wanita seperti kalung tanduk, anting tanduk, cincin tanduk, liontin tanduk, dan cincin untuk syal yang juga terbuat dari tanduk.
Alasan Memilih Kalung Tanduk
Seiring dengan berjalannya waktu, perhiasan tanduk kini semakin mendunia. Sudah banyak orang yang tak lagi asing mendengar perhiasan ini. Tak jarang pula orang yang tertarik dan berminat untuk memilikinya, bahkan brand sekelas Hermes pun ikut melirik perhiasan tanduk. Lalu, apa alasan mereka menggemari perhiasan dari tanduk?
Pertama, kalung atau aksesori lain yang terbuat dari tanduk bermaterial organik. Material ini bersumber dari alam berupa makhluk hidup dan dapat dimanfaatkan secara langsung tanpa harus melalui proses panjang atau sederhana sekalipun. Material organik dapat langsung diolah menjadi benda-benda dengan nilai guna tinggi dan bersifat tidak merusak lingkungan.
Kedua, tanduk adalah hadiah dari alam yang memiliki keunikan dalam warna, lembut dan sensitif dengan kelembapan saat bersentuhan dengan kulit wanita. Karena keunikan warna yang dimiliki tanduk, setiap kalung yang dibuat dari material ini akan memiliki warna yang berbeda-beda. Ini membuat kalung tersebut limited edition dan orang yang memilikinya akan merasa spesial karena hanya dia yang memiliki kalung dengan warna tersebut.
Ketiga, baik untuk kesehatan dan menjadi simbol keberanian dan kehebatan. Tanduk biasa digunakan dalam obat-obatan herbal Cina karena dipercaya dapat merawat kesehatan dengan baik. Benda berbahan tanduk dapat memberi pengaruh luar biasa pada kulit pemakainya.
Selain itu, tanduk juga biasa dijadikan trofi yang dapat memberi keberuntungan pada pemburu. Pada zaman dahulu, tanduk, tulang, dan gigi makhluk yang berhasil diburu akan dipakai sebagai jimat agar perburuan berikutnya juga meraih keberhasilan.
Kalung dan perhiasan lainnya dari tanduk menjadi simbol keberanian dan kehebatan yang dapat memberi rasa hormat pada si pemburu dari warga desa mereka. Meski kini kita tak lagi berburu, kalung tanduk yang dipakai wanita akan menjadi simbol keberanian yang dimilikinya, juga keberanian dalam kehidupan sehari-hari.
Keempat, sebagai bentuk kesadaran lingkungan. Tanduk yang berasal dari hewan yang mati akan menjadi sampah jika tidak dimanfaatkan kembali. Mengolah limbah tanduk menjadi perhiasan merupakan salah satu bentuk daur ulang yang dapat membantu planet menjaga kebersihannya.
Itulah beberapa alasan mengapa orang lebih memilih perhiasan tanduk sebagai aksesori mereka. Selain memberi keindahan pada penampilan seseorang, perhiasan dari tanduk juga bersifat ramah lingkungan. Oleh karena materialnya bersumber langsung dari alam, kalung dari tanduk juga cenderung lebih tahan lama. Jangan ragu untuk memakai kalung tanduk karena ini bisa menjadi salah satu contoh kepedulian kita pada lingkungan.



