0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“In the kitchen, your instincts are the secret ingredient that transforms every meal into a masterpiece.”

 

Hong masih melanjutkan ceritanya saat saya dan Arsyl berdiri untuk membantu. Di balik panci dan wajan, kami menyaksikan keahlian Hong yang luar biasa. Dengan cermat, ia memastikan kali ini tidak memasukkan  arak atau daging babi menghormati agama saya dan Arsyl, yang berasal dari Kazakhstan.

 

Saya membelalakkan mata, terkesima, “Hong, cara memasak kamu mengingatkan pada housemates di Leeds. Dulu, saya tinggal bersama tiga wanita Taiwan yang juga memasak tanpa resep, tapi selalu enak. Saya selalu takjub, bagaimana kamu tahu takaran yang tepat untuk setiap bahan?”

 

Arsyl tersenyum lebar dan menjawab dengan nada wajah polos, ” “He is waiting until his ancestors whisper, ‘It’s enough.'” Hong tertawa terbahak dan saya  tersenyum mengangguk, “Jadi, memasak benar-benar sesuatu seni yang delicate.”

 

Dengan tatapan yang melayang sejenak, Hong menjawab, “Iya, mama saya yang mengajarkan sejak kecil. Dia selalu bilang, ‘Dengarkan, apakah terdengar suara mendesis atau mendidih? Rasakan, apakah perlu tambahan garam atau rempah?'”

Rasa penasaran masih menggantung, saya lanjut bertanya, “Hong, how long to cook it?” sambil menunjuk ke panci-panci yang masih mendidih di atas kompor. Hong tersenyum dan berkata, “Until it’s done, or as my mother always said: ‘Whenever you like it, if it’s good, it’s ready.'”

 

Saya pun tertawa, “So you really just cook by your instinct?” Hong tersenyum dan kembali mengaduk dan wangi masakan semakin tercium. Dalam kehangatan dapur yang dipenuhi aroma rempah dan bisikan kenangan, saya belajar bahwa memasak bukan sekadar mengolah bahan.

 

Memasak adalah seni mendengarkan, merasakan, dan mengubah setiap bahan menjadi puisi kehidupan. Dari jendela rumah Toblerone, saya terbuai oleh aroma rempah lembut yang berpadu dengan palet hangat senja, menyelimuti Manchester dengan keindahan yang menenangkan.

 

“Cooking from instinct transforms every meal into a heartfelt love letter to life.”
Part 2.

 

Bagikan ini:
error: Content is protected !!