0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“The only time you run out of chances is when you stop taking them”

Alexander pope – English poet

 

Tepat sepuluh menit sebelum tengah malam, pesawat yang saya tumpangi akhirnya mendarat juga di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Perjalanan pulang setelah tradeshow dan buyer meeting di beberapa kota di America memakan waktu hampir 2  hari. Selain itu perubahan time zone yang drastis juga  suhu dari dibawah 0 derajat celcius ke  suhu diatas 38 derajat celcius membuat saya selalu berdoa agar tidak mengalami jetlag setiba di Indonesia.

 

Jetlag memang lebih mudah  terjadi  pada penerbangan pulang yang kali ini dari barat ke timur, dibandingkan arah sebaliknya. Penjelasannya sederhana, ketika saya terbang ke America artinya ada penundaan waktu gelap karena perbedaan zona waktu dan pergerakan arah bumi terhadap sinar matahari. Tubuh manusia pada dasarnya jauh lebih mudah menunda waktu tidur daripada memaksakan waktu tidur lebih awal.

 

Setelah pulang ke rumah untuk melepas rindu kepada anak-anak dan suami tercinta, 3 jam kemudian saya sudah kembali ke terminal yang sama. Terlihat dari jauh mbak Tya sudah berdiri di gerbang dan kami melangkah masuk menuju check in desk.

 

Seperti biasa, kursi favorite sudah di block oleh petugas check in desk Garuda, yang hampir semua saya kenal saking seringnya kesini. Saya menempati 3 kursi paling belakang sebelah kanan dan mbak Tya menempati 3 kursi paling belakang sebelah kiri. Kami pun bisa tidur ala business class di bangku economy.

 

Sesampainya kami  di bandara semarang langsung menuju ke hotel Noormans tempat acara pelatihan Neuro Linguistic Programming  yang diajar langsung oleh salah satu master NLP , Pak Putu Darma

 

Setelah mengikuti workshop sampai menjelang maghrib, acara  seharusnya sudah selesai. Namun  sedari tadi para peserta memohon kepada pak Putu untuk memberikan materi bonus yaitu tentang cinta.

 

Pada akhirnya , Pak Putu memutuskan untuk memberikan materi bonus dan semua bersorak bahagia kecuali kami berdua karena harus kembali ke airport.  Kami mengucapkan selamat tinggal dengan perasaan sedih dan berterima kasih pada Mas Guntur karena telah mengorganisir acara bagus ini serta tentunya kepada Pak Putu atas ilmunya.

 

Didalam taxi kami tak berhenti mengungkapkan rasa sedih dan berharap semoga pesawat kami delay. Setelah sampai di lounge garuda untuk menunggu waktu boarding, ternyata  doa kami terkabulkan. Pesawat delay namun tidak tahu untuk berapa lama.

 

Tanpa pikir panjang kami langsung bergegas untuk kembali ke acara workshop .Kami dibolehkan menitipkan koper dan saya memberikan nomor wa ke petugas untuk memberitahu jika sudah persiapan boarding , kami akan langsung lompat ke taxi.

 

Kami serempak berlari secepat mungkin keluar dari airport dan  segera melompat naik ke taxi  dan meminta mempercepat kendaraan. Begitu sampai dengan nafas tersengal sengal , kami kembali memasuki ruangan . Seluruh peserta kaget, kami lalu duduk dan menjelaskan setelah nafas sudah kembali ke ritme normal.

 

Setiap beberapa menit saya check pesan wa, ternyata belum boarding  hingga acara hampir selesai. Di saat penutupan dari materi, kami mohon pamit dan langsung berlari secepat mungkin keluar dari hotel.

 

Kami menaiki taxi yang kebetulan baru saja berhenti dan langsung dengan gesit melompat kedalam taxi, walau pun penumpang didalam belum turun secara sempurna.

 

“Pak , tolong dibalap  yah karena sudah mau ketinggalan pesawat” kami memohon kepada taxi driver.  Pak supir sepertinya ada titisan bakat dari Lewis Hamilton, pembalap dari Inggris. Terbukti ia mampu menjalankan taxinya dengan kecepatan tinggi layaknya jalanan kota semarang adalah track  F1. Tak henti kami berdoa di  sepanjang jalan yang sudah semakin lengang karena cahaya malam sudah semakin pekat.

Begitu sampai, kami langsung melompat dari taxi sambil mengucapkan terima kasih dan berlari sekencang mungkin mulai dari security check hingga ke Garuda lounge untuk mengambil koper.

 

Mbak Tya berkata disaat kami melanjutkan berlari menuju gate, “Aku tidak sanggup seperti kehidupan mbak Sarah yang hampir tiap hari di airport dan  harus lari-larian  kejar pesawat seperti ini” .

 

“Mbak Tya hebat, bisa keep up, padahal baru sekali lari-larian bareng di airportnya” saya berkata dengan penuh nada kagum.  Akhirnya kami berhasil menghempaskan badan di kursi pesawat yang membawa kami kembali ke Jakarta.

 

Dear me, life has 3Cs, choice, chance and change. I have to make choice to take the chance if I want anything to change.

Mbak Tya , You are a strong woman and I always knew you could do it.  I am proud of you and that will never change.

 

“Sometimes there is no next time, no second chance, no time out. Sometimes it is now or never”. – Unknown

February 15th, 2022

Bagikan ini:
error: Content is protected !!