“Worrying does not take away tomorrow’s troubles , it takes away today’s peace” Unknown
Aroma segar tidak hanya berasal dari wangi orchid tea yang setiap saat disemprotkan oleh mesin parfume otomatis dari seluruh penjuru Changi airport. Wangi bunga serasa di hutan belantara juga berasal dari seluruh tanaman yang semuanya asli dan terawat.
Walaupun sangat sering kesini, saya selalu iseng untuk berhenti sejenak menyentuh helai daun dan menghirup nectar yang dikeliling oleh kelopak bunga. Rasa penasaran untuk memeriksa keasliannya karena saking memukaunya sekilas tanaman tersebut terlihat seperti tiruan.
Sungguh terlihat bahwa Bandara Changi sangat totalitas dalam memberikan keindahan visual. Mereka bahkan menghire setidaknya belasan hortikulturis profesional yang didukung oleh ratusan tukang taman yang bertugas menjamin kesegaran tanaman sepanjang tahun.
Tak heran jika keanekaragaman flora yang ada di Singapore, semua bisa di nikmati di area transit tanpa perlu menjelajah keluar dari bandara.
“Mbak Ayu, kita tidur dimana ?” sambil memandang sekeliling mencoba mencari tempat istirahat yang nyaman.
“ Kita sewa kamar di lounge saja , Sarah . Tidur disini, kita bisa sakit” Mbak Ayu mengingatkan dan saya pun mengiyakan karena semakin terasa hembusan angin dari AC menjalar keseluruh sendi tubuh.
Kami lalu melangkahkan kaki ditemani aroma hutan belantara menuju Premium lounge. Kami tahu bahwa sangat kecil kemungkinan ada room yang available karena last minute booking namun tetap berusaha bertanya dengan penuh harap apakah ada room untuk slot 6 jam yang available untuk 2 orang.
“No, fully booked . Hanya untuk 1 orang “ Ia menjawab dengan tanpa ekspresi. “Apakah mungkin tetap booking kamar tersebut untuk berdua ?”
Ia terdiam sejenak, saat yang tepat untuk lebih menyakinkan agar membolehkan kami. “ Badan kami sangat foldable, akan muat sekecil apapun ukuran tempat tidurnya” “Iya, muat ,kami hanya butuh sebentar untuk istirahat”
” please, please , please “ kami bergantian mencoba meyakinkan. Akhirnya jawaban yang di tunggu-tunggu keluar dari mulutnya “okay, I will let you in”
Lounge sangat lengang disaat berjalan masuk, hanya suara tawa bahagia kami yang terdengar membahana ke seluruh ruangan.
Suasana lounge sangat aesthetic dengan sofa empuk berwarna beige dilengkapi fasilitas mewah seperti tempat kerja lengkap dengan computer dan printer, saluran TV internasional, dan makanan dan minuman yang melimpah ruah.
Hanya satu yang kurang, chef yang selalu siap sedia menyiapkan hidangan khas Singapore di hadapan kami. Saat itu sudah tengah malam, chef juga perlu bobo cantik seperti kami.
Di antara lorong yang disinari lampu temaram , kami memasuki salah satu dari VIP room yang dilengkapi kamar mandi dalam serta kamar mandi luar dengan akses kursi roda.
Tempat tidur yang hanya berukuran 80 cm secara menakjubkan muat untuk kami berdua. Setelah bergantian mandi, kami langsung terlelap dan bermimpi indah. What a night!
Malam itu kami mengalahkan rasa khawatir dan berhasil meyakinkan petugas direceptionist. Jika saat itu ragu, kami akan gagal untuk masuk dan tidak bisa istirahat dengan sempurna.
Mungkin seakan hanya hal sepele, tidur hanya beberapa jam apa manfaatnya ? Oh well, tidur walaupun hanya beberapa jam it’s a must bagi kami yang jam terbangnya kesana kemari sangat tinggi.
Istirahat tersebut sangat dibutuhkan untuk otak karena pada saat itulah otak akan melakukan fungsinya yaitu membersihkan, reset, dan mengembalikan jaringan saraf dari segala aktivitas yang sudah kami lakukan dengan time zone yang silih berganti.
Jika tidak tidur lelap malam itu, tentu saja otak sudah melewatkan jam istirahatnya sehingga akan mempengaruhi saraf yang mengatur emosi, kognisi, dan proses sensorik.
Bisakah rasa khawatir yang kadang muncul mengarah pada kegagalan? tentu saja karena saya akan menjadi ragu-ragu akan langkah selanjutnya dan kehilangan kepercayaan pada diri sendiri. Begitu pikiran saya dipenuhi dengan hal negatif, saya tidak bisa memberikan yang terbaik dalam apa yang akan saya lakukan.
Pada kenyataannya, orang yang selalu khawatir pada akhirnya tidak akan pernah take action dan mencoba. Jika ingin mewujudkannya saya harus melakukannya dengan penuh kepercayaan.
Apapun hasilnya, saya tetap berhasil dalam mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang berharga. Bukankah sorrow looks back, worry looks around dan faith looks up ? Remember , action is worry’s worst enemy.
We made it through, mbak Ayu.
“Worry is like a rocking chair: it gives you something to do but never gets you anywhere.” Erma Bombeck
February 10th, 2022