0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“Genuine adversity and bad sh*t is good especially early on because then you know how to deal with reality. Every child should experience getting punches in the face.”

-Gary Vee-

 

Pesawat yang membawa kami  sebentar lagi akan mendarat bersamaan dengan datangnya mentari yang menghias keindahan pagi ini. Akhirnya perjalanan mengelilingi 4 negara dalam 5 hari selesai juga. Perjalanan tersebut terasa spesial karena ada Sophie, sosok mungil dengan segala kelincahannya menemani dalam setiap denyut waktu yang terbingkai dalam business trip saya kali ini.

 

Sophie nampak masih terlelap, lalu saya berbisik bahwa sudah waktunya untuk turun dari pesawat sehingga matanya langsung terbuka lebar. Setelah Sophie meletakkan tas ranselnya di punggung, kami pun keluar dari badan pesawat sambil mendorong koper masing-masing.

 

Sesampainya di terminal kedatangan, saya berkata pada Sophie, “Kita akan menginap di Met a Space Pod di Boat Quay. Tolong cari info bagaimana cara menuju kesana, Sayang”. Sebenarnya saya sudah paham betul caranya, tapi saya membiarkan Sophie mencari tahu sendiri agar lebih mandiri.

 

Meskipun naluri saya sebagai seorang ibu ingin selalu melindunginya terutama karena dia belum genap berusia 6 tahun, tetapi saya masih tidak beranjak dari tempat saya berdiri. Saya hanya mengawasi dari kejauhan untuk meyakinkan bahwa tidak terjadi sesuatu yang membahayakan dirinya.

 

Sophie berlari kecil menuju meja informasi dan kembali dengan wajah tetap ceria, walau gurat kecapaian masih nampak karena jadwal business trip yang cukup padat dan melelahkan untuk tubuh mungilnya.

 

“Mama, ini cara menuju kesana. Let me show you”, kata Sophie dengan penuh semangat sambil melambaikan secarik kertas.

 

Saya memang sengaja memilih hostel daripada hotel sehingga Sophie agak terkejut begitu kami sampai di sana. Walaupun tempat tidurnya unik seperti berada di dalam ruang luar angkasa, tapi cukup sesak karena ada belasan tempat tidur tersusun dalam satu kamar yang besar. Di sana saya menunjukkan locker dimana Sophie bisa menaruh koper lalu menuju kamar mandi bersama yang ada di luar kamar untuk membersihkan diri.

 

Selesai mandi, kami bersiap pergi ke Orchard Road untuk meeting dengan salah satu buyer. Sophie nampak sabar menunggu selama meeting berlangsung. Setelah meeting selesai, kami berjalan menyusuri kota untuk menikmati indahnya romantisme Singapore di sore hari.

 

Tak terasa hari berangsur gelap, kami pun kembali ke hostel.  Sambil menggenggam tangan mungilnya, saya bertanya, “ Bagaimana hari kamu, Sayang?”

Really happy!”, jawab Sophie. “Tetapi semoga saya bisa tidur malam ini karena banyak sekali orang dalam satu kamar, Mama”, Sophie melanjutkan kalimatnya dengan nada agak khawatir.

 

Keesokan paginya, wajah Sophie nampak berbinar dan pancaran matanya sangat cerah, sedangkan mata saya terlihat masih mengantuk.

Oh Mama, you look so sleepy”, Sophie berkata sambil tertawa kecil melihat ekspresi muka saya yang terlihat acak-acakan.

 

“Mama tidak bisa tidur. Orang yang pas di bawah kita tidurnya mendengkur sangat keras sepanjang malam, belum lagi suara musik dari luar sangat bising karena letak jendela pas di samping tempat tidur.”

 

“Oh, really? I sleep like a baby. Suara orang mendengkur dan suara live music yang nge-beat saya anggap sebagai lullaby song. Pantulan cahaya lampu di sungai tidak hanya dinikmati oleh mereka yang romantic dinner di luar karena kita pun di sini romantic sleeping dengan breathtaking view seperti ini”, jawab Sophie sambil menunjuk jendela di sampingnya.

 

Rasa mengantuk saya hilang seketika berganti dengan rasa haru yang menggumpal. Saya langsung memeluk Sophie dan berbisik, “It’s all about mindset, Sophietje. Terima kasih telah mengingatkan mama.”

“Maksudnya apa ?”, tanya Sophie kebingungan.

 

Saya pun menjelaskan, “Walaupun tidak secara kasat mata bisa terlihat, tetapi skill problem solver kamu makin terasah dan mental kamu pun semakin tahan banting. Gabungan antara backpacking dan solo traveler membuat kamu keluar dari zona nyaman kamu dan bisa melihat dunia nyata yang sesungguhnya.”

 

Tak terasa buliran mutiara bening mengalir di pipi karena rasa haru mengingat bagaimana cara orang tua saya mendidik. Saking kagumnya, bahkan jemari hati pun tak akan sanggup menjabarkan seluruh perasaan saya.

 

“Mom and dad, while it is true that life guarantees nothing, but one thing for sure that you are playing such an incredible role in my life. I love you through and through. Terima kasih juga karena selalu menyertakan saya dalam setiap untaian doamu.”

 

 “Kids don’t need another friend. What they need is a parent to be a parent.”

Judge Judy

 

https://www.sarahbeekmans.co.id/practice-puts-brain-muscles/

Sarah Beekmans Main

 

strong strong strong

Bagikan ini:
error: Content is protected !!