“Our attitude is essential for both believing in ourselves and having others believe in you. On The School of Greatness, we often talk about how having the right mindset is an essential part of success. Negative thinking breeds negativity, while positive thinking breeds action and positivity. If you go through life thinking, ‘God, I’m not really that good, you know, there’s something wrong with me. I don’t deserve to have a lot of success or to have a lot of money.’
People read that off of you … So when somebody feels that they don’t deserve things, it’s kind of an off-putting quality in them. And it pushes people away. So you create self-fulfilling dynamics by how you look at yourself and your attitude.”
Robert Greene – Author of The 33 Strategies of War
Angin semakin menderu-deru menemani langkah saya, Mbak Patsy, Chloe dan Sophie menuju gerbang international departure di Macau airport. Rasa bahagia yang membuncah saat tiba di airport, setelah sempat terjebak selama berjam-jam di pusat kota Macau.
Tanpa menunggu roda ban taxi berhenti secara sempurna, kami segera melompat dan berlari secepat mungkin sambil menggeret koper. Hati penuh harap agar jadwal penerbangan ke Manila delay sehingga masih bisa ikut berangkat.
Namun, kenyataan pahit harus kami telan saat tiba di check in desk, pesawat Philiphine airlines baru saja take off. Tak habis pikir karena seluruh penerbangan lain mengalami cancelled atau pun delay, kenapa malah pesawat yang seharusnya membawa kami ke Manila tetap on schedule.
Pupus sudah angan untuk menikmati temaramnya langit kota Manila dengan ditemani es halo halo, es campur ala Filipina. Membayangkan taburan nangka, kolang-kaling dan serutan segar kelapa muda menghiasi gelas transparant berukuran tinggi.
Hal yang membedakan dengan es campur ala Indonesia karena terdapat kacang merah manis dan ice cream ungu dengan rasa ubi yang manisnya sangat khas. Oh so heavenly delicious. Kami hanya bisa terdiam membisu dan bercucuran air mata. Saya dan mbak Patsy mencoba menenangkan diri karena tidak ingin Chloe dan Sophie semakin khawatir.
Mencoba tersenyum ke arah mereka untuk memberikan semangat. “Ayo kita beli ticket lain, sayang.” Kami memesan ticket pesawat dengan Air Asia, satu-satunya maskapai penerbangan yang tetap akan berangkat setelah badai reda.
Antrian semakin mengular karena semua penumpang dari pesawat lain ikut membeli ticket baru dan pindah ke pesawat Air Asia. Saat mengantri terlihat rombongan memakai jacket kuning mengantri tepat di depan kami.
Terdengar jelas mereka berbahasa Jambi dan mbak Patsy sempat tinggal di Palembang sehingga langsung menyapa karena kemiripan bahasa. Mereka adalah atlit dari Jambi dan baru saja memenangkan juara pertama tingkat international dalam cabang olahraga canoe.
Yang makin membanggakan tidak hanya karena mereka berhasil mengalahkan team juara bertahan dan tuan rumah yaitu China. Mereka juga berangkat tanpa sponsor, hanya dari modal saling patungan diantara pelatih dan para peserta.
Tak ada liputan besar mengenai kemenangan mereka dan tak akan ada sambutan mewah saat nanti tiba di tanah air namun mereka tetap terlihat bangga telah mengharumkan merah putih di kancah international.
“Wah hebat yah semangat dan kepercayaan diri kalian.” Saya bertepuk tangan dengan penuh kekaguman akan mindset mereka. Percakapan singkat itu membuat saya makin menyadari bahwa great mindset adalah privilege. Its true that mindset is what separates the best from the rest.
Apakah bisa sehebat apa yang saya impikan? Absolutely, with a strong positive mindset, anything is possible. My mind sets the limit for me. When I train my mind not to give up, my mind will have no choice but to find ways to make it possible.
I shouldnt be driven by predetermined mindset of what I can or cannot do otherwise when I reach that limit, my mind gives up even without trying. When I remove this limit from my mind, I should be able to push through even what seems impossible and make my dream a possibility.
I can reach the sky , play among the stars and make every dream that I wish for turn into possibility. All I need is a great mindset dan yang paling penting, hati yang selalu bersandar pada Allah.
“The real privilege game in our society is whats going on in your dome. Mental privilege is number one so what’s your mindset like ?”
Gary Vaynerchuck
22nd of June, 2022
Trackbacks/Pingbacks