0062 8119985858 info@sarahbeekmans.co.id

“In a world that rushes on, the one who pauses beside you becomes a quiet kind of home.”

 

“I need you, Mama.” Kalimat itu masih menggema, bukan hanya di selasar sunyi antara Chloe dan saya, tapi juga jauh menelusup ke lorong-lorong waktu. Ia menyentuh setiap keraguan dan tanya yang pernah singgah dalam hati saya tentang bagaimana menjadi seorang ibu.

 

Bukan karena indahnya kalimat itu bergema, tapi karena kejujurannya. Bukan karena manisnya bunyi, tapi karena betapa langkanya kalimat itu  kita ucapkan, padahal justru di sanalah seseorang merasa paling berarti.

 

Saya tidak langsung menjawab dan hanya membelai rambutnya perlahan, menahan air mata yang hampir luruh. Ada sesuatu dalam caranya bersandar yang membuat saya merasa special dimatanya.

 

Dalam diam, saya membisikkan doa, terima kasih, Chloe sayang, karena telah menunjukkan bahwa kehadiran Mama mempunyai tempat di dunia kecilmu.

 

Dari sekian negara yang telah kami lewati dan dari waktu yang terus berjalan bersama usia, saya sadar bahwa pelajaran paling bermakna sering kali tidak datang dari tempat yang jauh.

Pelajaran itu hadir saat seseorang yang kita cintai bersandar dalam diam. Bukan karena ada yang harus diucapkan, tapi karena mereka hanya ingin dekat. Kehangatan seperti itu tidak bisa ditemukan di peta atau disisipkan dalam buku agenda.

 

Ia tumbuh dalam detik-detik sederhana, disaat jarak dipilih untuk ditiadakan, bukan oleh kata-kata, tapi oleh keberadaan yang saling mengizinkan untuk tenang dan untuk hadir… bersama.

 

“There’s a kind of warmth we cannot pack in a suitcase. It lives quietly in the space between hearts that choose to stay.”

 

Part 2.

 

 

 

 

 

Bagikan ini:
error: Content is protected !!